Ahok tambah deretan panjang kekalahan calon gubernur diusung PDIP
Ahok tambah deretan panjang kekalahan calon gubernur diusung PDIP. Baru saja partai banteng ini menelan kekalahan pahit di Provinsi Banten bulan Februari 2017 lalu. Beberapa tahun lalu, PDIP juga kalah di Bali, Sumut, Jabar dan Jatim.
Pilkada DKI Jakarta telah usai. Sejumlah lembaga survei merilis hitung cepat mereka. Hasilnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Banyak pengamat politik yang menyebut Pilkada DKI sebagai Pilgub rasa Pilpres. Pertarungan PDIP melawan Gerindra ini mengingatkan pada pertarungan Pilpres 2014 lalu, barisan PDIP yang mengusung Jokowi berhadapan dengan kubu Gerindra yang menjagokan Prabowo Subianto.
Kekalahan Basuki atau Ahok ini melengkapi daftar kekalahan calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan. Baru saja partai banteng ini menelan kekalahan pahit di Provinsi Banten bulan Februari 2017 lalu. Jagoan mereka Rano Karno sebagai gubernur petahana dikalahkan oleh Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Hanura dan Gerindra.
Wahidin mendapat 50,95 persen suara, Rano Karno 49,05 persen. PDIP dipaksa menelan pil pahit kekalahan.
Buntut kekalahan ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencopot Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Serang Ida Rosida Lutfi. Dia juga mencopot Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Tangerang Hendri Zein dari jabatannya.
Dalam perhelatan pemilihan kepala daerah serentak 2017, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menderita kekalahan di 44 daerah atau 43,6 persen. Partai berlambang banteng moncong putih itu menang di 57 daerah dari 101 provinsi, kabupaten, dan kota yang menggelar pilkada.
Angkanya memang di atas 50 persen. Tapi diakui PDIP saat itu, kemenangan ini belum memuaskan karena pertaruhan penting ada di Banten dan DKI Jakarta.
"Persentase kemenangan yang di atas 50 persen tentu cukup bagus meskipun belum sepenuhnya memuaskan, karena daerah penting, seperti DKI dan Banten, prosesnya belum selesai," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira bulan Februari lalu.
Mundur beberapa tahun lalu, PDIP juga menderita kekalahan di sejumlah provinsi yang penting. Yang paling menyakitkan mungkin di Bali. Di mana dari sembilan, tujuh bupati berasal dari PDIP. Selama ini Bali pun dikenal sebagai basis massa PDIP paling loyal.
Tahun 2013 lalu, PDIP mengusung Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan melawan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra, Partai Hanura.
Mangku Pastika mendapatkan 50,02 persen suara sementara Puspayoga 49,98 persen suara.
"Bu Mega kecewa. Tidak menyangka sembilan kabupaten, tujuh bupati kami kalah," kata Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan saat itu.
Di Sumatera Utara, jagoan PDIP Effendi Simbolon juga dikalahkan politikus PKS Gatot Pujo Nugroho. Padahal tahun 2013 lalu, Jokowi diterjunkan jadi jurkam andalan PDIP.
Di Jawa Barat tahun 2013, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki dilibas Politikus PKS Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Di Provinsi Jawa Timur, PDIP pun menelan pil pahit. Bambang DH kalah.
Cuma di Jawa Tengah pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko berhasil menang dan menyelamatkan wajah PDIP.
Akankah di Pilkada serentak tahun 2018 nanti partai banteng ini bisa mendulang kemenangan?
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
Ahok-Djarot kalah, Megawati biasa saja
Politikus PDIP: Kita tak mau curang, tapi tak mau dicurangi
Senyum kemenangan Prabowo saat jagoannya kalahkan Ahok
Menakar penyebab kekalahan Ahok dari Anies Baswedan
Ahok pasrah kalah meskipun ada indikasi kecurangan