Akibat angin kencang, Lion Air gagal mendarat di Kupang
Karena angin kencang, pilot terpaksa membelokkan pesawat ke arah timur untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Maskapai penerbangan Lion Air gagal mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, sekitar pukul 14.35 WITA, akibat angin kencang yang mengganggu pendaratan pesawat jenis boeing tersebut.
Gabriel Lusi Keraf, salah seorang pejabat di bandara tersebut ketika dikonfirmasi, membenarkan hal itu, dan mengatakan pilot terpaksa membelokkan pesawat tersebut ke arah timur untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang melaporkan kecepatan angin permukaan di NTT saat ini berkisar antara 40-50 km/jam, sehingga memicu terjadinya gelombang besar dan mengganggu maskapai penerbangan saat melakukan pendaratan.
"Kami sudah memberikan peringatan dini kepala pihak bandara serta syabandar untuk lebih berhati-hati memberi izin pelayaran serta pendaratan, karena keadaan cuaca yang tidak bersahabat," kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli Setiyanto, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/6).
Dia mengatakan dalam dua hari ke depan, keadaan cuaca masih kurang bersahabat, sehingga para pengelola sarana angkutan laut dan udara agar lebih waspada.
Menurut Gabriel Lusi Keraf, Lion Air dalam penerbangan dari Jakarta-Surabaya-Kupang, hendak mendarat di Bandara El Tari Kupang pada pukul 14.45 WITA, namun pilot tidak sanggup mendaratkan pesawat tersebut akibat angin di atas bandara sangat kencang sehingga mengganggu manuver pesawat saat hendak mendarat.
Pilot langsung membelokkan pesawat tersebut ke arah timur sambil berputar-putar di atas bandara dan sekitarnya sambil menunggu angin reda untuk melakukan pendaratan.
Namun, setelah sekitar 10 puluh menit kemudian, Lion Air berhasil mendarat di Bandara El Tari Kupang, dan pada pukul 15.45 WITA langsung terbang kembali menuju Bandara Juanda Surabaya.
"Meskipun sedang terjadi cuaca ekstrim, umumnya aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara El Tari Kupang masih berlangsung normal, kecuali Lion Air yang sempat melakukan rolling beberapa menit saat hendak mendarat pada Rabu siang," kata Keraf.