Sipil Jadi Sasaran KKB, Begini Kronologi Penembakan Pesawat Wings Air di Papua
Dalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Dalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Sipil Jadi Sasaran KKB, Begini Kronologi Penembakan Pesawat Wings Air di Papua
Kronologi Penembakan Pesawat Wings Air di Papua
Pemerintah mengkonfirmasi insiden penembakan pesawat dari maskapai penerbangan Wings Air PK-WJT jenis ATR 72-600 pada pukul 04:17 UTC dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Dekai, Kabupaten Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Sabtu (17/2).
Hal itu disampaikan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Dalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan bakal menerbitkan imbauan kewaspadaan.
"Telah dilakukan penyisiran oleh pihak Satgas, TNI, dan kepolisian setempat. Kami akan menyiapkan edaran kewaspadaan, dan akan melakukan posko monitoring secara intensif," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep K Samapta di Merauke, dikutip Minggu (17/2).
Asep menjelaskan, berdasarkan laporan kronologi kejadian pada pukul 04:02 UTC petugas patroli Aviation Security (Avsec) telah melakukan inspeksi pada runway dan posisi stand by.
Kemudian pada pukul 04:17 UTC, pesawat Wings Air PK-WJT mendarat di Bandar Udara Nop Goliat Dekai Papua. Setelah pesawat parking, kemudian didapatkan informasi adanya bekas tembakan di bagian sisi kiri pintu belakang pesawat.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pesawat PK-WJT kembali diterbangkan ke Bandar Udara Mozes Kilangin Timika dan mendarat pukul 09.09 UTC atau 18.09 WIT dengan selamat.
Menanggapi insiden tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Kristi Endah Murni telah memberikan arahan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Wilayah Kerja Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke untuk lebih waspada dan hati-hati.
"Saya imbau kepada maskapai yang beroperasi khususnya pada rute-rute yang sering terjadi gangguan keamanan dan keselamatan penerbangan, agar waspada dan berhati-hati, dan lebih meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder sebelum memutuskan untuk terbang," kata Kristi.
Kristi juga meminta untuk melakukan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) lebih cermat.
"Serta koordinasi secara intens dengan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), Airnav Indonesia dan para pihak pemangku keamanan setempat untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan," ujar Kristi.
Sebelumnya diberitakan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan menembak pesawat Wings Air pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Insiden tersebut terjadi ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Benar, ada insiden penembangan terhadap pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan PK-WJT dan saat ini pesawat tersebut masih berada di Dekai,” ujar Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto kepada Antara, dikutip Sabtu (17/2).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menuturkan, peristiwa itu terjadi pukul 13.20 WIT.
Saat itu, pesawat Wings Air bersiap untuk mendarat dari Runway 25 menuju ujung Kali Brasa.
"Informasi yang kami terima menyebutkan pesawat tersebut terkena tembakan di sisi sebelah kiri, yang menembus ke dalam badan pesawat," ujar Benny.
Aparat keamanan dari Operasi Damai Cartenz 2024 bersama personel Brimob Yon D dan Polres Yahukimo saat ini sedang melakukan penyisiran di sekitar Area Kali Brasa ujung Bandara, yang diduga sebagai lokasi penembakan.
"Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari awak pesawat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti kasus ini dan mengejar pelaku penembakan," kata Benny.
Kasus ini menjadi perhatian serius pihak berwenang.
Upaya penyelidikan serta penegakan hukum terus dilakukan untuk mengungkap motif dan mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut demi menjaga keamanan penerbangan di wilayah tersebut.