Aksi Anggota Banser Riyanto 22 Tahun Lalu Tularkan Semangat Toleransi hingga Kini
Aksi heroik Riyanto akan dikenang sepanjang waktu. Anggota Banser NU itu rela menahan bom saat mengamankan malam Natal 24 Desember 2000 lalu.
Aksi heroik Riyanto akan dikenang sepanjang waktu. Anggota Banser NU itu rela menahan bom saat mengamankan malam Natal 24 Desember 2000 lalu.
Kisah Riyanto menginspirasi Fajar Hasan, koordinator lapangan (korlap) Banser yang bertugas menjaga perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Aksi heroik Riyanto yang sudah hampir 22 tahun itu sempat terucap dari mulut pria yang sudah tak lagi muda.
-
Bagaimana cara merayakan natal dan tahun baru? Salah satu cara merayakan dua momentum bahagia ini adalah dengan saling memberikan ucapan.
-
Bagaimana cara merayakan Natal dan Tahun Baru dengan cara yang spesial? Membuat rencana perjalanan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang indah dan penuh suasana natal akan menambahkan kesan istimewa dalam liburan tahun baru.
-
Apa saja ide aktivitas liburan Natal dan Tahun Baru yang bisa dilakukan? Berikut beberapa ide aktivitas liburan Natal dan tahun baru yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: Dekorasi & Buat Kue Bersama Untuk merayakan libur Natal dan tahun baru, ide aktivitas yang menarik adalah membuat dekorasi dan kue bersama. Anda dan keluarga atau teman-teman bisa berkumpul untuk membuat dekorasi Natal seperti hiasan pohon natal, rangkaian bunga, dan kerajinan tangan lainnya. Anda bisa menggunakan bahan-bahan seperti kertas, kain, dan ranting pohon untuk membuat dekorasi yang unik dan kreatif. Selain membuat dekorasi, membuat kue bersama juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Anda bisa mencoba membuat kue kering, gingerbread house, atau kue khas Natal lainnya. Sambil membuat kue, Anda bisa saling berbagi cerita dan resep favorit, sambil menikmati aroma kue yang sedap.
-
Bagaimana BULOG menjamin pasokan beras untuk Natal dan Tahun Baru? Dengan stok beras yang dikuasai BULOG saat ini kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru dan juga untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
-
Siapa yang bisa diajak untuk merayakan Natal dan Tahun Baru dengan kegiatan amal? Liburan Natal adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebahagiaan. Berpartisipasi dalam kegiatan amal, seperti memberikan bantuan kepada yang membutuhkan atau menjadi sukarelawan di lembaga amal setempat.
-
Apa yang dirayakan dalam puisi Natal ini? Natal adalah saat untuk merayakan kasih sayang, saling berbagi, dan mengenang kelahiran Sang Penebus.
"Saya kalau dari Banser dari tahun 2000 juga ikut ya, dari saya sekolah sudah masuk Banser. Pas ada bom (kejadian Riyanto) juga saya sudah ikut jaga Katedral," ucap Fajar saat ditemui ketika bertugas berjaga di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).
Meski terlihat sudah lama dan setiap tahun turut terlibat dalam pengamanan Ibadah Malam Natal, namun tak terlihat raut bosan di wajah Fajar yang memimpin 15 personel Banser untuk mengamankan ibadah para jemaat.
Terlihat, Fajar yang cukup sigap mengarahkan kendaraan di luar agar membantu mengurai kemacetan di sekitar pintu masuk. Dengan seragam loreng khas Banser, ia tak kalah gagah saat bersanding bersama Personel TNI dan Polri yang juga mengamankan prosesi ibadah malam Natal.
"Iya betul panggilan hati juga, karena sesuai dengan Banser yang selalu siap membantu. Ada slogannya, ada masyarakat yang kesusahan, kita siap," ucapnya.
©2022 Merdeka.com/bachtiar
Fajar menilai, kehadiran Banser dalam acara ibadah umat beragama, seperti Malam Natal kali ini sebagai bentuk toleransi umat. Aksi teror yang menimpa Riyanto kala itu adalah bentuk intoleran dari kaum radikal.
"Iya kalau saya pribadi, melihatnya itu sebagai bentuk toleransi. Jadi kita ikut mengamankan umat beragama juga. Kalau yang ngebom kan itu kaum radikal. Tapi memang kita sudah biasa mengamankan pengawalan kaya gini," jelasnya.
Dalam benak Fajar, aksi Riyanto saat itu telah menjadi semangat bagiannya dalam menjalankan tugas yang telah diamahkan kepada setiap personel Banser. Meski bisa berisiko nyawa taruhannya, seperti teror bom yang terjadi saat perayaan malam Natal di Gereja Eben Haezar Mojokerto, Jawa Timur.
"Kita memang instruksi dari Anshor memang dari dulu ikut. sebagai ormas yang dibentuk untuk bertoleransi," tambah dia.
Senada dengan Fajar, Arif Hariyanto yang menjaga pengamanan Ibadah Natal di Gereja GPIB Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, merasa jika kehadirannya di tengah umat kristiani adalah bentuk toleransi umat beragama.
"Iya betul, kan dari NU agamanya kan tidak fanatik dengan radikalisme jadi kita ini sebagai wujud bertoleransi dengan agama lain," ucapnya.
Bersama 10 rekan lainnya, Arif merasa bersyukur bisa menjadi bagian personel Banser yang mengamankan Ibadah Malam Natal. Sebagai wujud merajut rasa toleransi umat beragama.
"Siap betul. Ikut pengamanan agar menjaga lebih aman ibadahnya. Saya sangat bersyukur bisa bergabung pengamanan ini bersama TNI dan Polri," kata dia.
Aksi Heroik Riyanto
Bom meledak pada malam Natal 24 Desember 2000 di Gereja Eben Haezer, Jalan RA Kartini, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Saat kejadian, sebagian besar jemaat sudah meninggalkan gereja usai kebaktian Natal. Dalam peristiwa tersebut, satu anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Mojokerto, Riyanto, menjadi korban.
Riyanto kala itu tengah melaksanakan tugas organisasi untuk turut membantu aparat keamanan melakukan penjagaan malam Natal di Gereja Eben Haezer.
Riyanto menjadi korban setelah membawa lari sebuah tas yang berisikan bom. Dia membawa tas berisi bom itu untuk menjauh dari lokasi gereja. Bom meledak dan Riyanto meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Nama Riyanto kini dikenang sebagai nama jalan di Mojokerto.
Kehadiran Banser Disambut Jemaat
Sementara itu kehadiran Anggota Banser seperti Hajar dan Arif, ternyata sangat disambut para jemaat. Sebagaimana diakui Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral Susyana Suwadie. Peran Banser untuk mengamankan situasi di sekitar Gereja Katedral Jakarta sangat disambut baik.
"Teman-teman dari ormas itu semua juga hadir termasuk dari Banser yang mencoba untuk membantu keamanan di seputar Gereja Katedral supaya berjalan dengan lancar," ucap Susy di Gereja Katedral Jakarta.
Pihak Gereja Katedral, kata Susy, sangat berterima kasih atas dukungan para Banser yang sudah bersedia mengamankan ibadah Natal.
Tak lupa Susy juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Masjid Istiqlal karena sudah menunjang ketersedian lahan parkir bagi para jemaah gereja.
"Kami Gereja Katedral mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dari teman-teman Banser dan ormas lainnya dan juga dari pihak dari jajaran petugas Polri, TNI dan Satpol PP dan tidak ketinggalan badan pengelola Masjid Istiqlal," sambungnya.
Kapolri Gandeng Banser
Sebelumnya, Polri menggandeng Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) hingga Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) untuk membantu pengamanan ibadah Natal 2022. Tugasnya untuk mengamankan tempat ibadah selama Natal.
"Dalam pelaksanaan pengamanan tempat-tempat ibadah, kami bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, dan juga organisasi masyarakat dalam hal ini dari Banser, Kokam, Ansor, dan ormas yang ada di wilayah masing-masing," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Jakarta, Senin (19/12)
Dia bilang, kerjasama Polri dengan organisasi keagamaan dalam pengamanan Natal merupakan bentuk toleransi.
"Ini menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia," ujarnya.
(mdk/rnd)