Aktivis Syiah: Jika menolak perbedaan pergilah dari Indonesia
Menurutnya, ajaran Syiah adalah tentang perdamaian.
Aktivis ajaran Syiah, Maysha mengaku kaget lantaran Indonesia menindas kaum minoritas. Padahal, Indonesia merupakan negara yang harus menjaga keberagaman beragama.
"Saya pernah bekerja di Qatar dicap sesat. Awalnya saya bangga dengan Indonesia karena menghargai keberagaman, saya kaget ketika kembali ke Indonesia kaum minoritas ditindas," Maysha di kantor KontraS, Kamis (15/5).
Menurut Masya, bayak tindakan intoleransi terhadap umat syiah di Indonesia. Padahal, ajaran syiah adalah tentang perdamaian.
"Ada banyak demo bubarkan syiah-syiah. Dalam syiah yang didahulukan bukan seberapa banyak dia beribadah tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain," terang dia.
Masih menurut dia, Indonesia harus menjaga keberagaman sebagai pondasi kebangsaan. Orang yang tidak mau menghargai perbedaan sebaiknya meninggalkan negara ini.
"Jika saya di negeri wahabi itu saya bisa pahami. Tapi ini negara saya sendiri, jika tidak ingin keragaman dan menolak perbedaan pergilah dari Indonesia," ujar dia.
Selain itu, dia menilai penegakan kebebasan beragama membutuhkan peran pemerintah. Selama ini pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) abai terhadap hal itu.
"Kalau tidak ada dukungan pemerintah itu tidak mungkin. Pemerintah sangat lalai, cuek jika lihat bintik-bintik perpecahan selama ini," pungkas dia.