Alasan sakit, Jokowi batal buka Festival Antikorupsi di Bandung
Luhut menuturkan, pagi tadi ia mendapat perintah dari Presiden untuk membacakan sambutannya di Festival Hari Antikorupsi
Menko Polhukham Luhut Binsar Panjaitan menggantikan Presiden Joko Widodo dalam membuka Festival Antikorupsi di Sasana Budaya Ganesa Bandung, Kamis (10/12). Jokowi beralasan sakit sehingga diganti Luhut.
Luhut menyebutkan, Presiden Joko Widodo terpaksa harus membatalkan kehadirannya dalam puncak peringatan hari antikorupsi internasional tersebut.
Menurutnya, jauh-jauh hari Presiden sudah merencanakan kehadirannya. Tetapi karena kelelahan setelah menempuh agenda kepresidenan yang panjang, detik-detik terakhir Presiden terpaksa membatalkannya.
Luhut menuturkan, pagi tadi ia mendapat perintah dari Presiden untuk membacakan sambutannya di Festival Hari Antikorupsi. "Last minutes mencoba hadir, tapi kesehatan tidak baik karena kelelahan," jelas Luhut, sebelum membacakan sambutan tertulis dari Presiden Joko Widodo.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf dari Presiden Jokowi atas ketidakhadirannya. Kendati demikian, ia sudah mempelajari sambutan yang isinya sangat mendukung pemberantasan korupsi. "Sambutannya sangat keras menempuh jalan pemberantasan korupsi," katanya.
Puncak peringatan Hari Antikorupsi Internasional dibuka di Sabuga Bandung. Ribuan masyarakat tampak menghadiri acara ini. Pada acara ini dibacakan deklarasi anti korupsi yang dipimpin para personel Slank, yakni Bimbim, Kaka, Ivan, Abdi, dan Rido.
Tampak juga Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan lain-lain. Mereka juga melakukan cap tangan pada kain perca. Cap tangan tersebut sebagai simbol integritas dan perlawanan terhadap korupsi.