Amien Rais: Saya cuma takut sama yang di langit
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, membantah membantah terlibat kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan. Dia menegaskan tidak takut meski namanya disebut dalan sidang.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, membantah membantah terlibat kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan. Dia menegaskan tidak takut meski namanya disebut dalan sidang.
"Amien Rais tidak akan tidak jujur, takut apalagi. Saya cuma takut sama yang di langit, semua manusia itu sama seperti saya, saya bukan sombong, saya dididik agama, saya hanya takut kepada Allah semata-mata," kata Amien saat mengadakan jump pers di kediamannya, Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6).
Meski terjerat kasus, Amien tetap berencana melaporkan dua tokoh nasional kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan itu bakal dilayangkan pada Senin pekan depan.
"Di kantor KPK tanggal 5 Juni nanti saya akan datang, Anda mau tanya apa saja saya ladeni. Adapun yang dua tokoh itu juga nanti," ujarnya.
Rencana laporan itu diduga sebagai bentuk perlawanan balik Amien Rais. Itu setelah namanya disebut menerima aliran dana sebesar Rp 600 juta dari kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan. "Pernyataan ini untuk sementara menghentikan spekulasi yang berbagai macam di berita," terangnya.
Baca juga:
Kiriman uang panas ke rekening Amien Rais di korupsi Alkes
Akui terima duit dari Soetrisno Bachir, begini penjelasan Amien rais
Amien Rais tak mau dianggap kabur dan lari dari tanggung jawab
Ketum PAN ogah tanggapi dana korupsi alkes Rp 600 juta ke Amien Rais
Ekspresi Amien Rais saat klarifikasi aliran dana korupsi alkes
Amien: Akan saya laporkan 2 tokoh besar terlibat korupsi ke KPK
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Mengapa kolaborasi KPK dan Polri dalam pemberantasan korupsi dianggap penting? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK terkait kasus korupsi SYL? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin. Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).