Ancaman boikot turis Australia tak berpengaruh ke wisata Bandung
"Cuma sedikit dari Australia, tidak terlalu banyak jadi tidak pengaruh," ujar Emil.
Aksi ancaman boikot yang dilayangkan pemerintah Australia terhadap Indonesia tidak memengaruhi turis negeri kangguru yang berkunjung ke Bandung. Ancaman boikot itu dilakukan sebagai bentuk protes, akan hukuman mati yang dijatuhkan kepada WN Australia duo 'Bali Nine' dalam kasus narkotika.
Hal itu dipastikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Bandung, Rabu (18/2). "Tidak apa-apa itu sudah biasa," kata pria yang akrab disapa Emil itu.
Bandung kini memang terus menggenjot sektor pariwisata. Upaya pembenahan terus dilakukan pemerintah kota dengan pembenahan infrastruktur dan sarana penunjang lainnya. Namun Emil menilai aksi boikot memang tidak terlalu memengaruhi banyak.
"Cuma sedikit dari Australia, tidak terlalu banyak jadi tidak pengaruh," terangnya.
Dia mengaku, akan tetap mendukung keputusan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk komitmen, untuk memerangi peredaran narkotika di Indonesia dengan menghukum mati.
"Saya mendukung keputusan Presiden terkait apapun khususnya masalah narkoba. Kalaupun ada boikot sana sini, saya kira itu konsekuensi dari sebuah negara," ucapnya.
Jika aksi protes dilakukan pemerintah Australia, dia justru menilai itu adalah hal berlebihan. Australia sebagai salah satu negara sahabat justru tidak menghargai sistem hukum yang berlaku di Indonesia.
"Australia juga harus menghormati, sebagaimana kita menghormati hukum Australia. Ini kan, hukum di Indonesia, maka Australia harus menghormati hukum di Indonesia," tandas pria berkacamata tersebut.