Anggota Kompolnas dipanggil Jokowi, masuk tim independen?
Jokowi mengumpulkan sejumlah pakar yang dinilai masih bersih dan mampu memberi solusi KPK Vs Polri.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala, Senin (26/1) siang dipanggil Presiden Joko Widodo, ke Istana Negara, Jakarta. Sebelum menemui presiden, Adrianus akan lebih dulu bertemu Sekretaris Kabinet di tempat yang sama.
"Ke Seskab dulu," kata Andrianus saat dihubungi.
Andrianus mengaku tak mengetahui perihal pemanggilannya ke Istana siang ini. Disinggung kedatangannya ke Istana, guna masuk ke dalam tim Independen bentukan presiden, dia berkilah benar-benar tak mengetahui tujuan pemanggilannya tersebut.
"Kalau ke situ saya belum tahu. Nanti saya kabarin," kilahnya.
Menurut informasi, pengajar Kriminolog di Universitas Indonesia itu menjadi satu-satunya anggota Kompolnas masuk anggota tim independen. Dia dikabarkan masuk ke Tim sebagai antisipasi jika Buya Syafi'i mengundurkan diri.
Tim independen sendiri berisi tujuh orang yang dibentuk Presiden Jokowi, Minggu (25/1) malam. Mereka dibentuk guna mencari alternatif konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri.
Adapun anggota itu terdiri dari Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidique; mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Oegroseno; pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar; pengamat hukum internasional, Hikmahanto Juwana; mantan Ketua KPK Erri Riyana; mantan pimpinan KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean; dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii, yang malam itu tak hadir.
"Kami diminta memberikan masukan terkait dengan masalah dan hubungan antara KPK dan Polri, termasuk juga personel Polri dan KPK yang menghadapi proses hukum. Kami diundang atas pribadi," ujar salah satu anggota tim, Jimly Asshidique, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/1) malam.