Angkota AC di Bekasi bisa bersaing dengan transportasi online
Kementerian Perhubungan menambah jumlah angkot di Kota Bekasi, Jawa Barat, berpendingin ruangan menjadi 10 unit. Saat ini, baru ada satu angkota ber-AC yang beroperasi sejak dua bulan lalu.
Kementerian Perhubungan menambah jumlah angkot di Kota Bekasi, Jawa Barat, berpendingin ruangan menjadi 10 unit. Saat ini, baru ada satu angkota ber-AC yang beroperasi sejak dua bulan lalu.
Alasan menambah angkot berpendingin tersebut, karena banyak diminati masyarakat. Lagi pula, kementerian menargetkan seluruh angkutan umum wajib ber-AC hingga 2018 mendatang sesuai dengan peraturan yang dibuat.
Berdasarkan keterangan pemilik angkot AC, Havi Rosi, sejak angkotnya dipasang AC omzetya naik dari sebelumnya. Kini mencari uang hingga Rp 600 ribu cukup mudah, ketimbang sebelum dipasang AC.
"Seminggu pertama, pendapatan mencapai Rp 600 ribu, karena banyak penumpang membayar lebih dari tarif yang ditetapkan," kata Rosi, Senin (3/7).
Alasannya, penumpang merasa nyaman dengan angkot menggunakan AC. Bahkan, sejumlah penumpang menginginkan semua angkot di Kota Bekasi menggunakan AC.
"Banyak penumpang bilang, kenapa enggak dari dulu pakai AC," ucap Rosi.
Sebelum pakai AC, mencari pendapatan hingga Rp 350 ribu sehari cukup susah. Namun, kini hanya dengan lima rit, dari Terminal Bekasi ke Pondok Gede, cukup gampang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, pihaknya masih mencari cara untuk membantu pengusaha angkot memasang AC di armadanya. Soalnya, pengusaha mengeluh tak punya modal karena pendapatannya menurun.
"Kami masih pikirkan, apakah pakai CSR atau subsidi dari pemerintah," kata dia.
Adapun, bantuan AC untuk 10 unit angkot diprioritaskan bagi angkot trayek Terminal Bekasi-Pondok Gede. Soalnya, trayek tersebut paling banyak diminati masyarakat, juga trayeknya panjang.