Anies Dapat Tombak Cakra Kotagede Bertuliskan Asmaul Husna, Begini Penampakannya
Dalam bulatan cakra itu terpatri dua kata dalam Asmaul Husna yaitu Al Malik dan Ar Rahman.
Saat berziarah, Anies ditemani oleh juru kunci dan keluarga besar Kotagede.
Anies Dapat Tombak Cakra Kotagede Bertuliskan Asmaul Husna, Begini Penampakannya
Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengunjungi kawasan Kotagede, Kota Yogyakarta, Minggu (13/8). Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Anies menyempatkan berziarah ke makam Panembahan Senopati, Ki Ageng Pemanahan, Ki Juru Martani dan Sri Sultan HB II. Anies berziarah mengenakan pakaian peranakan khas Keraton Yogyakarta. Anies ditemani oleh juru kunci dan keluarga besar Kotagede saat berziarah.
- Potret Kerangka Kepala Wariso dan Wisanggeni Sapi Raksasa Irfan Hakim, Kini Jadi Bahan Penelitian
- Berturut-turut, Wako Fadly Amran Terima Penghargaan Nirwasita Tantra Dua Kategori
- Intip 10 Potret Ameena, Anak Aurel Hermansyah, yang Menarik Perhatian pada Konser Kris Dayanti Hingga Disebut Diva Cilik
- Intip Sumber Kekayaan Cakra Khan yang Ingin Dedikasikan Hadiah AGT untuk Bangun Penampungan Hewan Terlantar
Tombak Bertuliskan Warna Emas
Usai berziarah, Anies mendapatkan souvenir berupa tombak bernama Cakra Kotagede. Cakra ini berwujud mirip dengan cakra milik Pangeran Diponegoro yang dikembalikan Belanda ke Indonesia tahun 2015 lalu.
Terpatri Dua Kata Asmaul Husna
Dalam bulatan cakra itu terpatri dua kata dalam Asmaul Husna yaitu Al Malik dan Ar Rahman. Dua tulisan arab ini nampak bertuliskan warna emas.
Respons Anies
Usai menerima Cakra Kotagede ini, Anies mengucapkan terima kasih atas pemberian dari masyarakat Kotagede tersebut. Anies mengatakan jika kawasan Kotagede merupakan cikal bakal pemerintahan Mataram Islam di tanah Jawa. "Ini amanah. Apalagi secara khusus diberikan dua catatan. Diambil dari asmaul husnah. Al-Malik dan Ar Rahman," kata Anies.
Anies mengatakan jika sifat Ar Rahman ini coba diembannya. Anies mengatakan siapapun, apapun pandangannya haruslah memiliki cara menghormatinya sama.
"Ini tanggung jawab untuk mengayomi semua bukan sebagian (kelompok)," kata Anies.
Sementara kata Al Malik disebut Anies sebagai pemegang kewenangan, haruslah dipakai sebanyak-banyaknya untuk menghadirkan keadilan.
"Ini bukan persoalan cita-cita, keinginan satu orang tapi ini amanat untuk perubahan untuk mencapai keadilan. Ini asupan energi semangat ekstra. InsyaAllah ikhtiar kita diberi kemudahan," tutur Anies.