Anies Minta RS Tak Khawatir Tangani Demonstran, Biaya Ditanggung Pemprov
Anies Minta RS Tak Khawatir Tangani Demonstran, Biaya Ditanggung Pemprov. Terkait sejumlah demonstran yang diamankan, Anies tak ingin mengomentari. Menurutnya setiap ketentuan hukum harus diikuti.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta rumah sakit di Jakarta tak perlu khawatir menangani para pengunjuk rasa. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biayanya. Saat kembali terjadi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI pada Senin (30/9) lalu, sekitar 210 demonstran dibawa ke rumah sakit dan 15 orang menjalani rawat inap.
Demikian disampaikan Anies di Balai Kota, Selasa (1/10) sore. Dia mengatakan jumlah pengunjuk rasa yang dibawa dan dirawat tidak banyak. Pihaknya ingin apapun status hukum seseorang jika membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilayani dengan baik.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Di mana Anies Baswedan menamatkan pendidikan menengah atasnya? Anies Baswedan mengenyam pendidikan menengah atas di SMA N 2 Yogyakarta.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
"Dan apapun status hukumnya, ketika seseorang membutuhkan pelayanan kesehatan ya dia diberi pelayanan kesehatan. Sederhana sekali sesungguhnya. Jadi itu yang kita pastikan. Tujuannya begini, begitu ada kejadian orang dengan kondisi medis yang perlu pelayanan, kita ingin rumah sakit pun menangani tanpa khawatir, nanti yang harus menanggung siapa pada saat menangani. Jangan khawatir, pemprov akan tangani," jelasnya.
Terkait sejumlah demonstran yang diamankan, Anies tak ingin mengomentari. Menurutnya setiap ketentuan hukum harus diikuti.
"Kalau itu aturan hukum saja. Jadi ikuti semua ketentuan hukum, jalani itu dan tertib aturan saja. Itu komentar saya. Yang penting semuanya sesuai dengan ketentuan yang ada," jelasnya.
Belum Hitung Kerugian
Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta belum menghitung berapa kerugian akibat aksi unjuk rasa dalam dua pekan terakhir. Saat ini tengah dilakukan pendataan.
"Sesungguhnya kemarin kita sudah mulai menghitung. Lalu terjadi rentetan demo lagi, akhirnya itu semua sekarang dimonitor, baru nanti setelah tuntas, mudah-mudahan tidak ada kegiatan-kegiatan apapun yang merusak sehingga kita bisa langsung mulai perbaikan," jelasnya.
Menurutnya tak ada kerusakan luar biasa dalam beberapa kali aksi demonstrasi yang berujung ricuh. Anies menyebut kerusakan hanya pada beton pembatas jalan dan tinggal diganti beton baru.
"Jadi angka (kerugian) finalnya belum karena masih terus berjalan tapi kita berharap tidak ada lagi kerusakan sehingga bisa langsung perbaikan-perbaikan," ujarnya.
"Sejauh ini tidak ada yang luar biasa sih. Kalau beton-beton itu tinggal ganti memang masih ada stok tinggal dikeluarkan. Paling banyak beton-beton," tutupnya.
Baca juga:
VIDEO: Suarakan Kebenaran, Ananda Badudu Merasa Bukan Pinokio
Cerita Ananda Badudu Bantu Galang Dana dan Ambulans Saat Demo
Ananda Badudu: Karena Bukan Pinokio, Saya akan Terus Menyuarakan Kebenaran
Ananda Badudu Pastikan Penggalangan Dana Demo Mahasiswa Transparan
IHSG Bakal Terkoreksi Seiring Situasi Politik Belum Kondusif