Anies: Saat Separuh Tentara Kita Tak Punya Rumah, Menhan-nya Punya 340 Ribu Hektare Tanah di RI
Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga
Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga
Anies: Saat Separuh Tentara Kita Tak Punya Rumah, Menhan-nya Punya 340 Ribu Hektare Tanah di RI
Calon Presiden Nomor Urut 01 Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam debat capres ketiga.
Debat ini bertema tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalilsasi dan Geopolitik. Debat digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).
Dalam paparannya, Anies berkomitmen agar Indonesia tak Hanya menjadi penonton dalam konstelasi global.
Anies ingin Indonesia mewarnai kancah internasional. Baik dari sisi kebudayaan, kesenian, ekonomi.
“Kita ingin film, seniman, diplomat, diaspora menjadi fenomena dunia. Hadir mewarnai kancah internasional. Kita inginkan cara seperti itu, maka apa yang kita kerjakan di level dunia, membuat Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus tamu mempesona di negeri orang,” ujar Anies di panggung debat.
Anies menilai, presiden harus menjadi panglima diplomasi khususnya menciptakan perdamaian dunia serta menghapuskan penjajahan di muka bumi.
Anies tak ingin presiden hanya memberikan statement di publik.
Anies juga memaparkan tentang paparan di masa depan. Misalnya, 160 ribu orang meninggal karena virus. HP dan komputer terkena cyber attack.
Termasuk perdagangan anak dan perempouan. Belum lagi persoalan narkoba, pencurian ikan.
“Ironisnya kementerian pertahanan kita dibobol oleh hacker 2023. Ironi, kita ini mengembalikan Rp700 triliun anggaran Kemenhan tidak bisa mempertahankan itu. Tapi untuk beli Alutsista yang bekas,” ujar Anies.
"Di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, menterinya punya lebih 320 (belakangan diralat jadi 340 ribu hektare) di Indonesia, ini harus diubah," tambah Anies.
Anies juga menyindir program food estate yang dikomandoi oleh Menhan Prabowo Subianto.
Menurut Anies, program tersebut justru dikuasai oleh kroni-kroni pejabat.
“Food estate singkong menguntungkan kroni-kroninya, merusak lingkungan, ini harus diubah. Kami memilih menjujung tinggi etika,” tegas Anies.