Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Brigjen TNI Hendrawan Osteven, Ada Bekas Luka?
Jasad korban ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
Polisi tidak menemukan bekas luka pada mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan. Diketahui, jasad korban ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
"Tidak ada bekas luka di tubuh korban, penyebab kematian masih didalami," kata Direktur Polisi Air Udara (Dir Polairud) Polda Metro Jaya, Kombes Joko Sadono saat dihubungi, Rabu (15/1).
-
Bagaimana kematian Letjen Hartono terjadi? Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian belakang kepala.
-
Kapan Letjen Hartono meninggal? Namun, tragedi tragis menimpa Hartono pada 6 Januari 1971.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Bagaimana kru SS Ourang Medan meninggal? Konon, seluruh awak kapal ditemukan tewas dengan ekspresi ketakutan di wajah mereka, tanpa luka atau cedera fisik yang terlihat.
Dia tidak merinci lebih lanjut terkait hasil temuannya itu. Dia meminta agar hal itu bisa ditanyakan lebih lanjut kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi.
"Konfirmasi sama kabid humas ya, datanya sudah kita berikan. Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda luka. Dari hasil visum begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Penemuan mayat Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan mengejutkan masyarakat. Jasadnya ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada 10 Januari 2025.
Kejadian ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama setelah rekaman CCTV memperlihatkan mobil korban terjatuh ke laut pada dini hari. Polisi segera melakukan evakuasi dan mengidentifikasi jasad tersebut menggunakan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI dan BIN yang ada di dalam dompetnya.
Penyelidikan mendalam pun dilakukan, dengan fokus pada penyebab kematian pensiunan jenderal berusia 75 tahun ini. Insiden ini memunculkan berbagai spekulasi, mengingat latar belakang almarhum yang merupakan pejabat intelijen.
Sampai berita ini diturunkan, penyelidikan masih berlanjut, termasuk pencarian mobil korban yang diduga tenggelam di lokasi kejadian. Tragedi ini tidak hanya menarik perhatian keluarga, tetapi juga menimbulkan berbagai pertanyaan di masyarakat.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang mantan pejabat tinggi militer, yang dikenal memiliki banyak koneksi dan pengalaman dalam dunia intelijen.
Berbagai pihak berharap agar penyelidikan ini dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.