Profil Hendrawan Ostevan, Purnawirawan TNI Mantan Anggota BIN yang Tewas di Marunda
Penyebab kematian Hendrawan Ostevan kini masih didalami.
Seorang purnawirawan TNI Hendra Hendrawan Ostevan atau HO ditemukan tewas di Dermaga Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1). Penyebab kematian Hendrawan Ostevan kini masih didalami.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan, pihaknya sudah mengantongi bukti rekaman CCTV yang menunjukkan mobil yang dikendarai Hendrawan Ostevan masuk ke kawasan dermaga pada Kamis (9/1) dini hari.
"Korban tampak masuk ke dermaga pada Kamis dini hari, sementara penyebab kejadian masih dalam analisis lebih lanjut," kata Hariyanto, Selasa (15/1).
Kronologi Penemuan Jenazah
Jasad Hendrawan Ostevan ditemukan oleh seorang nelayan saat melaut di sekitar area tersebut. Nelayan itu kemudian melapor bahwa dirinya melihat sesosok mayat terapung, di sekitar sero-sero nelayan sebelah timur Marunda Center.
Tim dari Markas Unit Patroli Marunda memerintahkan Kapal Bko VII- 1007, VII - 1024, Anggota Markas dan Bhabinkamtibmas agar segera melaksanakan pencarian dan evakuasi ke darat.
Pukul 15.53 WIB, mayat berhasil ditemukan di sekitar sero-sero Marunda Center dengan ciri-ciri, laki-laki, memakai kaos belang-belang, celana jeans warna hitam dan gesper hitam.
Dari hasil identifikasi awal, ditemukan kartu tanda anggota Badan Inteligen Negara (BIN) dan TNI di tubuh Hendrawan Ostevan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan temuan itu.
“Benar, ditemukan kartu anggota BIN dan kartu TNI,” ujar Ade Ary.
Profil Hendrawan Ostevan
Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan, Hendrawan Ostevan merupakan purnawirawan berusia 75 tahun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal atau bintang satu. Dia merupakan prajurit yang telah lama mengabdi di lingkungan TNI Angkatan Darat.
Hendrawan Ostevan memiliki rekam jejak yang panjang di dunia militer dan intelijen. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1972 dan pernah menjabat sebagai Komandan Peleton Yonzipur 2/SG.
Hendrawan Ostevan juga turut serta dalam Operasi Seroja di Timor Timur, yang menjadi salah satu misi penting dalam karier militernya.
Setelah itu, dia dipindahkan ke Badan Intelijen Negara (BIN). Di sana, dia menjabat sebagai Pembina Utama dan Tim Ahli Deputi sebelum pensiun.
Rekam jejak Hendrawan Ostevan menjadi bukti kontribusinya yang besar bagi negara, meskipun akhirnya dia harus menghadapi akhir hidup yang tragis.