Qatar Ungkap Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Sudah Capai Tahap Akhir
Serangkaian negosiasi yang dilakukan sebelumnya tidak berhasil menghentikan perang paling mematikan yang pernah terjadi di Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengungkapkan pada Selasa (14/1), proses negosiasi untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza telah memasuki "tahap akhir".
"Kami percaya bahwa kami sudah di tahap akhir ... tentu kami berharap ini akan segera menghasilkan kesepakatan," kata Ansari sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Rabu (15/1).
Menurutnya, mereka telah mencapai titik di mana isu-isu utama yang menghambat kesepakatan telah berhasil ditangani.
Sumber yang mengetahui perkembangan negosiasi di Doha sebelumnya menyampaikan bahwa kepala badan intelijen Israel, utusan Timur Tengah dari Amerika Serikat (AS), serta perdana menteri Qatar, dijadwalkan untuk hadir dalam perundingan tersebut.
"Para mediator akan mengadakan pembicaraan terpisah dengan Hamas" jelas sumber tersebut.
Media Israel dan sumber yang dekat dengan proses negosiasi melaporkan, fase pertama dari kesepakatan ini akan mencakup pembebasan 33 sandera Israel. Di sisi lain, dua sumber Palestina yang dekat dengan Hamas menyatakan kepada AFP, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina sebagai imbalan.
Selain itu, media Israel melaporkan pada Selasa, dalam kesepakatan yang diusulkan, Israel akan diizinkan untuk mempertahankan zona penyangga di dalam Jalur Gaza selama fase pertama pelaksanaan. Hamas juga menyatakan harapan untuk mendapatkan "kesepakatan yang jelas dan komprehensif".
Mereka mengungkapkan telah melakukan konsultasi dengan faksi Palestina lainnya dan memberikan informasi terkait "kemajuan yang telah dicapai". Namun, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich memperingatkan pada Senin (13/1) bahwa dia menolak kesepakatan apa pun yang dapat menghentikan perang, dengan alasan itu akan menjadi "bencana bagi keamanan nasional Israel". Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, juga menentang kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Sejak 7 Oktober 2023, perang genosida Israel di Jalur Gaza telah membunuh sedikitnya 46.645 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.