Gencatan Senjata di Gaza Makin Dekat, Mediator Serahkan Draf Final
Draf final tersebut telah diserahkan ke Hamas dan Israel untuk disetujui.
Mediator telah menyerahkan draf final gencatan senjata di Gaza dan tengah menunggu tanggapan dari Israel dan Hamas. Draf tersebut telah dikirim ke Hamas dan Israel untuk disetujui setelah "kemajuan signifikan dibuat pada tengah malam," kata seorang sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Alhurra.
Seorang pejabat anonim juga mengonfirmasi bahwa draf akhir telah dikirim ke kedua belah pihak, seperti dilaporkan Reuters.
Kemajuan ini terjadi setelah pertemuan "intensif" antara kepala Mossad David Barnea, kepala Shin Bet (badan intelijen dalam negeri Israel) Ronen Bar, utusan Presiden terpilih AS Donald Trump Steve Witkoff, dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Seorang pejabat Mesir mengungkapkan kepada AP, kemajuan ini cukup baik dan disepakati dalam semalam, namun untuk sampai pada tahap selanjutnya memerlukan beberapa hari lagi.
"Para mediator telah menyampaikan rancangan perjanjian kepada kedua belah pihak dan 24 jam ke depan akan sangat penting," ujarnya, seperti dikutip dari The Cradle, Selasa (13/1).
Qadura Fares, yang bertanggung jawab atas berkas tahanan Palestina, mengatakan kepada Radio Al-Shams bahwa kunjungannya ke Doha bertujuan untuk meninjau daftar tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan sebagai ganti tawanan Israel.
Ia juga mengatakan sedang membahas perbaikan "kondisi para tahanan yang akan tetap berada di penjara Israel."
Menteri Israel Tak Ingin Hentikan Perang
Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich tetap bersikeras menentang kesepakatan apa pun jika syaratnya harus menghentikan perang.
“Kami tidak akan menjadi bagian dari kesepakatan penyerahan diri yang mencakup pembebasan teroris, penghentian perang dan pembubaran pencapaiannya yang dibeli dengan banyak darah, dan menelantarkan banyak sandera Israel. Inilah saatnya untuk melanjutkan dengan sekuat tenaga, menduduki dan membersihkan seluruh Jalur (Gaza), untuk akhirnya mengambil alih kendali bantuan kemanusiaan dari Hamas, dan membuka gerbang neraka di Gaza hingga Hamas menyerah sepenuhnya dan semua sandera dikembalikan,” kata Smotrich.
Menurut sumber yang dikutip oleh TV Al-Sharq, Hamas menyetujui kesepakatan di mana pasukan Israel akan tetap berada di perbatasan Gaza-Mesir dan koridor Netzarim, yang membelah Gaza menjadi dua. Sebelumnya Hamas mengajukan syarat seluruh pasukan Israel harus mundur dari Gaza.
Sumber Hamas menambahkan, kesepakatan gencatan senjata akan tercapai jika Israel tidak memberlakukan persyaratan baru pada menit-menit terakhir.