Pejabat AS Punya Kesimpulan tentang Hamas yang Sulit Diterima Israel Terutama Netanyahu
Pejabat AS mengatakan Israel tidak akan mampu mengalahkan Hamas sepenuhnya.
Harian the New York Times dalam laporannya menulis tentara Israel sudah mencapai batas kemampuannya dalam perang di Jalur Gaza.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada NYT: "Israel sudah sampai pada titik apa yang bisa mereka capai secara militer di Gaza. Terus menerus menjatuhkan bom hanya meningkatkan risiko bagi warga sipil sementara peluang melemahkan Hamas sudah lenyap."
Laporan NYT juga menyebut sejumlah pejabat keamanan nasional AS meyakini Israel sudah membuat Hamas cukup goyah tapi tetap tidak akan mampu mengalahkan mereka sepenuhnya.
Purnawirawan jenderal Israel Yaakov Amidror mengatakan, "jika Israel menarik mundur pasukannya sekarang, dalam waktu setahun, Hamas akan kembali kuat."
Hamas sudah dilemahkan, kata mantan kepala komando militer AS Joseph L Votel, tapi dia menambahkan, tujuan untuk membebaskan tawanan Israel di gza kini mustahil dicapai lewat perang dan hanya bisa dilakukan dengan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
"Sejumlah pejabat berkeliling ke Timur Tengah agar gencatan senjata di Gaza bisa tercapai dan menghindari serangan balasan Iran dan sekutunya atas pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel," kata pejabat AS kepada NYT, seperti dilansir the Cradle, Kamis (15/8).
Namun Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kerap membatalkan negosiasi.
Laporan NYT bukanlah yang pertama kali membahas tentang ketidakmampuan Israel megalahkan Hamas secara militer.
Laporan CNN awal bulan ini megatakan Israel hanya mampu menghancurkan tiga dari 24 batalion Brigade Al-Qassam dalam 10 bulan perang.
Intelijen AS juga memperkirakan Hamas dan jaringan terowongannya yang luas masih tetap utuh.