Mantan Bos Mossad Israel: Kami Tidak Mampu Kalahkah Hamas dan Jihad Islam
Mantan Bos Mossad: Kami Tidak Bisa Kalahkah Hamas dan Jihad Islam
-
Kenapa militer Israel mengatakan Hamas tidak bisa dihilangkan? Komentar publiknya ini semakin menyoroti keretakan yang kian besar antara kepemimpinan militer dan politik Israel atas perang yang sedang berlangsung di Gaza.Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Channel 13, Daniel Hagari mengatakan Hamas 'adalah sebuah ide, sebuah partai', yang 'berakar di dalam hati rakyat Palestina'. 'Siapa pun yang berpikir kami dapat melenyapkan Hamas adalah salah,' katanya, seraya menambahkan tujuan perang untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina tersebut ibarat 'melempar pasir ke mata rakyat'.
-
Kenapa Israel gagal mencegah serangan Hamas? Diyakini persepsi yang salah di dalam lembaga keamanan Israel, serta kemungkinan kelalaian para pejabat senior merupakan alasan utama mengapa peringatan Divisi Gaza tidak ditindaklanjuti.
-
Apa itu Hamas? Hamas merupakan sebuah organisasi yang kerap menjadi perhatian dalam konflik antara Israel dan Palestina. Gerakan yang berlandaskan nasionalisme dan agama ini memadukan dakwah Islam dengan metode perjuangan bersenjata.
-
Siapa yang minta Israel kalahkan Hamas? Dalam buku terbaru Bob Woodward, seorang jurnalis investigasi Amerika, berjudul 'War' mengungkapkan sejumlah pemimpin Arab meminta Israel melalui Amerika untuk menyingkirkan Hamas karena dianggap terkait dengan Ikhwanul Muslim.
-
Bagaimana cara militer Israel melemahkan Hamas? 'Yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sesuatu yang lain untuk menggantikannya. Sesuatu yang akan membuat penduduk menyadari ada orang lain yang mendistribusikan makanan, ada orang lain yang mengurus layanan publik. Untuk benar-benar melemahkan Hamas, inilah caranya,' kata Hagari.
-
Siapa yang memimpin Hamas? Seorang sumber di kelompok Hamas mengatakan pemimpin mereka Yahya Sinwar bertempur di garis depan selama 18 hari sebelum gugur dibunuh pasukan Israel di Rafah, Gaza, Rabu lalu.
Mantan Bos Mossad Israel: Kami Tidak Mampu Kalahkah Hamas dan Jihad Islam
Mantan Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel atau Mossad, kemarin, mengatakan bahwa Tel Aviv tidak bisa mengalahkan Hamas dan Jihad Islam secara militer.
“Kami tidak dapat mencapai tujuan perang di utara (Lebanon) dan selatan (Gaza),” ungkap mantan kepala Mossad, Danny Yatom, dalam surat kabar Maariv Israel, yang berjudul “The Bitter Truth: Hamas and Jihad will not be defeated by military actions’.
Yatom juga mengatakan masih banyak sandera Hamas di terowongan Gaza dan ribuan pengungsi Israel yang jauh dari rumah mereka, serta serangan Hizbullah yang menghancurkan kota-kota Israel di utara.
Israel memperkirakan ada 128 tawanan perang Israel yang masih ditahan di Gaza, sementara Hamas mengumumkan bahwa ada lebih dari 70 di antaranya tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Sementara Israel hingga kini menahan sekitar 9.500 warga Palestina di penjaranya.
Banyak dari mereka dipenjara tanpa dakwaan atau pengadilan.
“Terlepas dari serangan militer tentara Israel di seluruh Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam tidak akan dikalahkan oleh aksi militer, dan para sandera tidak akan kembali di bawah tekanan militer tanpa adanya kesepakatan politik,” ujar Yatom, seperti dilansir MIddle East Monitor, Selasa (4/6).
Sejak pecahnya serangan pada 7 Oktober lalu hingga saat ini, Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 118.000 warga Palestina terbunuh dan terluka dan lebih dari 70% korban merupakan anak-anak dan perempuan, sekitar 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
Selain Danny Yatom, mantan wakil kepala Mossad, Ram Ben-Barak juga mengakui agresi terhadap Gaza adalah perang yang secara jelas membuat Israel kalah.
“Perang ini tidak memiliki tujuan yang jelas, dan hanya memperlihatkan kekalahan Israel,” kata Ben-Barak.
Dia menambahkan bahwa Israel telah kalah di kancah Internasional dan hubungan dengan Amerika Serikat mulai memburuk disertai dengan ekonomi yang mulai ambruk.
The Washington Post melaporkan para pejabat senior Intelijen AS juga memiliki keraguan yang sama dengan Gedung Putih tentang kemungkinan mengalahkan Hamas sepenuhnya.
Media AS mengatakan pemerintahan Biden meyakini strategi Israel saat ini tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan dalam hal nyawa dan kehancuran, mereka tidak dapat mencapai tujuannya, dan pada akhirnya akan merusak tujuan AS dan Israel yang lebih luas di Timur Tengah.