Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina, yang dijajah oleh zionis Israel. Bungkamnya negara ini beberapa negara arab juga tak memberikan respons keras atas tindakan bengis Israel.
Bungkamnya Arab Saudi tidak lepas dari hubungan mereka terhadap negara zionis tersebut yang bersekongkol untuk mengalahkan Hamas, kelompok perlawanan Palestina.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang ditemukan di Arab Saudi? Di sebuah oasis di Arab Saudi, ditemukan sebuah kota berbenteng berusia 4.000 tahun yang selama ini tersembunyi.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
Dalam buku terbaru Bob Woodward, seorang jurnalis investigasi Amerika, berjudul "War" mengungkapkan sejumlah pemimpin Arab meminta Israel melalui Amerika untuk menyingkirkan Hamas karena dianggap terkait dengan Ikhwanul Muslim.
Pemimpin Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan Yordania melontarkan permintaan tersebut saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada akhir 2023, tidak lama setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
"Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas," kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
Woodward juga mengungkap pejabat intelijen Mesir memberikan informasi penting kepada Israel terkait jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza.
Arab Saudi, Negara Terbelakang hingga Menjelma Produsen Minyak
Dilansir Aljazeera, sebagai tempat lahirnya peradaban Islam dan rumah bagi dua situs suci Islam, Arab Saudi telah muncul dari kerajaan gurun yang terbelakang menjadi produsen minyak terkemuka di dunia, yang telah mendatangkan kekayaan luar biasa.
Namun, karena salah urus ekonomi secara fatal dan sangat bergantung terhadap keahlian dan tenaga kerja asing dalam menjalankan urusan ekonomi, negara itu menanggung utang yang sangat besar.
Ditambah lagi dengan dampak serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, yang menempatkan Arab Saudi di bawah sorotan tajam pengawasan Amerika.
Geografi
Arab Saudi terletak di Timur Tengah, berbatasan dengan Teluk dan Laut Merah, di sebelah utara Yaman; di sebelah utara adalah Yordania, Irak, dan Kuwait; di sebelah tenggara adalah Uni Emirat Arab dan Qatar. Luas wilayahnya sekitar 2.240.000 km persegi.
Arab Saudi adalah tempat lahirnya Islam. Muhammad, nabi Islam, lahir di Mekkah pada tahun 570 Masehi dari sebuah keluarga yang termasuk dalam cabang suku Quraisy, suku yang dominan di kota tersebut.
Setelah wafatnya Muhammad pada tahun 632 M, masyarakat Muslim dipimpin oleh para khalifah yang menggantikan peran nabi sebagai pemimpin politik.
Empat khalifah pertama memerintah dari Mekkah dan Madinah, yang saat ini dianggap sebagai kota suci umat Islam. Para khalifah mengawasi perluasan cepat kekaisaran Islam melalui konversi damai dan penaklukan militer.
Pada tahun 650 M, negara Islam yang terorganisasi memerintah Jazirah Arab yang baru bersatu serta seluruh Daerah Bulan Sabit Subur (yang sekarang disebut Irak, Suriah, Lebanon, dan Israel) dan Mesir.
Dinasti Umayyah memindahkan pusat kekhalifahan ke Damaskus pada tahun 661. Pusat politik kekaisaran Islam yang besar akan tetap berada di luar semenanjung hingga zaman modern.
Negara Saudi dimulai di Arabia tengah pada sekitar tahun 1750.
Seorang penguasa lokal, Muhammad bin Saud, bergabung dengan seorang pembaharu Islam, Muhammad Abd al-Wahhab, untuk menciptakan entitas politik baru.
Selama 150 tahun berikutnya, peruntungan keluarga Saud naik dan turun beberapa kali saat para penguasa Saudi bersaing dengan Mesir, Kekaisaran Ottoman, dan keluarga-keluarga Arab lainnya untuk menguasai semenanjung tersebut.
Pada awal abad ke-20, Abd al-Aziz ibn Saud memulai kampanye penaklukan kembali Jazirah Arab dengan merebut kembali Riyadh pada tahun 1902. Pada tahun 1925, ia telah menaklukkan Mekah, rumah bagi masjid paling suci umat Islam.