Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi Bahas Perang Israel di Gaza, Akhirnya Begini Sikap Mereka
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi Bahas Soal Perang Israel di Gaza, Begini SIkap Mereka
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi Bahas Perang Israel di Gaza, Akhirnya Begini Sikap Mereka
Para pejabat Arab dan muslim yang bertemu di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, kemarin, mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan “sanksi efektif” terhadap Israel sebagai tanggapan atas “kejahatan perangnya” terhadap warga Palestina.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan memimpin pertemuan Komite Menteri yang ditugaskan oleh KTT Luar Biasa Arab-Islam untuk membahas perang di Gaza.
Diskusi kemarin terjadi sehari setelah Pangeran Faisal memimpin pertemuan kelompok menteri enam negara Arab di Riyadh untuk membahas perang di Gaza.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri luar negeri Yordania, Mesir dan Turki, serta para pejabat dari Qatar, Otoritas Palestina dan Organisasi Kerjasama Islam.
Para pejabat tersebut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan “sanksi yang efektif” terhadap Israel, dan menganjurkan langkah-langkah seperti menghentikan ekspor senjata ke negara tersebut, menurut kementerian luar negeri Saudi, seperti dilansri laman Al Arabiya, Senin (29/4).
Para pejabat itu menuduh Israel melanggar hukum internasional dan melakukan “kejahatan perang” di Gaza dan Tepi Barat, dan menyatakan penentangan mereka terhadap invasi Israel ke Kota Rafah di Gaza selatan.
Mereka “juga menekankan perlunya mengaktifkan perangkat hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pejabat Israel atas kejahatan-kejahatan ini, dan perlunya menghentikan terorisme pemukim serta mengambil sikap yang jelas dan tegas terhadapnya,” demikian pernyataan kementerian luar negeri Arab Saudi dalam situsnya.
Diskusi tersebut mengeksplorasi berbagai cara untuk memajukan solusi dua negara sambil menolak segala upaya untuk menggusur warga Palestina dari tanah leluhur mereka.
Mereka juga menyatakan keprihatinannya mengenai tindakan yang diambil terhadap demonstran pro-Palestina di Barat.