Hamas Rilis Video Tawanan Israel, Berisi Kecaman terhadap Netanyahu yang Dianggap Gagal Total di Gaza
Hamas Rilis Video Tawanan Israel, Berisi Kecaman terhadap Netanyahu yang Dianggap Gagal Total di Gaza
Dia menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya segera mengakhiri perang.
Hamas Rilis Video Tawanan Israel, Berisi Kecaman terhadap Netanyahu yang Dianggap Gagal Total di Gaza
Sayap militer kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Brigade al-Qassam, dua hari lalu merilis video seorang tawanan Israel setelah perang di Gaza berlangsung selama lebih dari 200 hari.
Hersh Goldberg-Polin, 23 tahun, adalah warga Israel-Amerika yang ditawan Hamas Ketika dia sedang menyaksikan Festival Musik Nova pada 7 Oktober.
Dalam video itu Goldberg-Polin menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya segera mengakhiri perang.
Golberg-Polin, dengan jelas terlihat menderita sejumlah luka di tubuhnya termasuk cedera yang menyebabkan tangannya diamputasi. Dia mengatakan dirinya ditawan saat sedang menghadiri Festival Musik Nova di luar Gaza.
“Saya keluar untuk mencari hiburan bersama teman-teman saya. Namun saya berakhir di sini (ditawan), berjuang untuk bertahan hidup dengan luka-luka di sekujur tubuh saya,” kata tawanan itu sambil memberi isyarat dengan tangannya yang telah diamputasi.
Hamas just released a video of a California-born prisoner. Should have stayed his ass in California - now he’s missing a hand and 1 tank shell away from meeting Hashem.
— PVT (@hoaxvstruths) April 24, 2024
pic.twitter.com/OvCbnvQJLg
“Tidak ada yang melindungi kami pada hari itu,” kata Goldberg-Polin dengan marah sambil mengkritik pihak berwenang Israel yang gagal mengantisipasi serangan perlawanan Palestina, yang dijuluki Operasi Topan Al-Aqsa.
“Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya, Anda seharusnya malu pada diri Anda sendiri karena telah mengabaikan saya dan ribuan warga lainnya, bahkan setelah 200 hari perang berlangsung,” tegas Goldberg-Polin. Dia mengatakan semua upaya militer Israel di Jalur Gaza telah gagal.
Dia juga mengecam pasukan pendudukan Israel karena telah membunuh sekitar 70 tawanan Israel di Gaza dalam serangan Udara.
Goldberg-Polin mengatakan pemerintah Netanyahu harus merasa malu karena menolak semua kesepakatan yang ditawarkan oleh perlawanan Palestina dalam negosiasi mediasi.
“Apakah kamu tidak ingin mimpi buruk ini berakhir,” kata Goldberg-Polin.
“Di saat anda mengadakan pesta bersama keluarga, bayangkan kami sebagai tawanan di neraka bawah tanah tanpa makanan, air, atau sinar matahari. Tanpa perawatan yang sangat kami butuhkan selama ini,” tegasnya.
“Telah sekian hari kami disini, semakin kami diabaikan oleh Anda,” katanya, merujuk pada pemerintahan Netanyahu.
“Lakukan apa yang menjadi tugasmu dan segera bebaskan kami, bawa kami pulang!”
Tawanan tersebut mempertanyakan apakah para pejabat Israel mampu menyelesaikan tugas tersebut, dengan mengatakan anggota pemerintah harus mengundurkan diri dan duduk diam di rumah saja.
Goldberg-Polin, lahir di Amerika Serikat dan pindah ke al-Quds bersama keluarganya, sama seperti kebanyakan pemukim Israel lainnya.