Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Dalam waktu kurang dari enam bulan, tentara Israel telah membunuh lebih banyak anak di Gaza dibandingkan konflik mana pun di seluruh dunia dalam 4 tahun (2019-2022).
-
Berapa jumlah korban genosida di Gaza? Jurnal kedokteran ternama Inggris, The Lancet memperkirakan jumlah korban kebrutalan Israel di Jalur Gaza, Palestina bisa mencapai 186.000 jiwa.
-
Mengapa angka korban genosida di Gaza jauh lebih besar dari data resmi? Angka ini hampir lima kali lipat lebih besar dari data resmi otoritas Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah kematian akibat genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 38.153.
-
Di mana anak-anak di Gaza terbunuh? Korban jiwa massal dilaporkan terjadi setelah serangan terbaru oleh pasukan Israel di Rafah.
-
Siapa yang membunuh anak-anak Palestina? Sebanyak 141 anak-anak Palestina dibunuh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Apa dampak serangan Israel di Gaza terhadap anak-anak? 'Pada dasarnya, setiap satu hari, tercatat ada 10 anak yang rata-rata kehilangan satu atau dua kakinya,' kata Lazzarini, dikutip dari The Cradle, Rabu (26/6). Menurut data dari badan anak-anak PBB UNICEF, UNRWA mencatat bahwa angka tersebut tidak termasuk anak-anak yang kehilangan lengan dan tangan, ada lebih banyak catatan medis dari angka tersebut.
Israel Bunuh 14.500 Anak Gaza Dalam 3.000 Aksi Pembantaian, Lebih Banyak Ketimbang Konflik Mana pun di Dunia
Perang genosida di Gaza hampir menginjak waktu 6 bulan. Dalam kurun waktu itu, tentara Israel sejauh ini telah melakukan 2.922 pembantaian yang menewaskan 14.500 anak-anak dan 9.560 perempuan.
Angka-angka tersebut dirilis oleh Kantor Media Pemerintah Gaza kemarin. Demikian dilansir laman the Cradle, Rabu (3/4).
Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
Di antara seluruh korban tewas, 30 di antaranya merupakan anak-anak yang tewas akibat kelaparan yang diberlakukan Israel di Gaza.
Selain itu, 484 pekerja medis dan 140 jurnalis dilaporkan menjadi korban, sementara para pejabat Gaza juga mengatakan tentara penjajah telah menangkap 310 staf medis dan 12 jurnalis.
Selama beberapa pekan terakhir, para pejabat Israel mengklaim 13.000 'teroris' dibunuh oleh tentara Israel di Gaza, walaupun status ‘teroris’ menurut mereka adalah setiap pria dewasa yang ada di Gaza.
"Dalam praktiknya, seorang teroris adalah setiap orang yang telah dibunuh oleh tentara Israel di daerah-daerah di mana pasukannya beroperasi," kata seorang tentara Israel kepada kantor berita Haaretz, awal pekan ini.
Tak hanya manusia, Israel juga bertanggung jawab atas penghancuran ribuan infrastruktur di Gaza.
Israel tercatat telah menghancurkan 100 sekolah dan universitas, 229 masjid, dan 70.000 rumah. Sedikitnya 32 rumah sakit tidak berfungsi, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, yang dihancurkan setelah serangan selama dua pekan yang menewaskan sedikitnya 400 warga Palestina.
Pekan lalu, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina Francesca Albanese, mengeluarkan laporan berjudul "Anatomi Genosida," yang menyimpulkan terdapat alasan yang masuk akal untuk percaya ambang batas kejahatan genosida telah terpenuhi di Gaza.