Ketum PSSI: Untuk Promosikan Negara Butuh Propaganda yang Baik
Menurutnya, jangan hanya soal keburukan yang diperlihatkan karena ia menilai banyak negara
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, bahwa olahraga yaitu salah satunya adalah sepakbola bisa menaikkan nation branding Indonesia di mata dunia.
Hal tersebut, ia sampaikan usai menerima penganugerahan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia karena berkontribusi meningkatkan level sepak bola Indonesia, pada acara World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (21/11) sore.
Ketum Erick mengatakan, bahwa ia selaku Ketua PSSI juga sudah sukses menyelenggarakan World Cup U-17 di Indonesia dan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) organisasi yang pernah dipimpinnya dan sekarang dipimpin oleh Budi Djiwandono sudah berhasil membuat kejuaraan dunia bola basket.
"Kalau ke depan sepak bola kejuaraan dunia di Indonesia apa segala, ini akan juga menaikkan tadi, national branding kita. Memang kadang-kadang kita ini malu, dan kemarin Pak (Presiden) Prabowo setelah menjadi presiden melakukan roadshow yang luar biasa ke China, Amerika, Brasil, Peru, sekarang Inggris. Saya dengar (Presiden Prabowo) mau ke Abu Dhabi, iya beliau juga sedang mempromosikan kebaikan mengenai Indonesia," ujarnya.
"Jadi, national branding juga, apalagi saya rasa beliau salah satu presiden yang punya global features, karena bahasanya banyak, bisa Perancis, bisa Jerman, bisa Inggris. Jadi hal ini sejalan, saya rasa dengan visi beliau, kalau memang kita juga bisa mulai di-recognize di seluruh dunia mengenai kebaikan Indonesia," lanjutnya.
Menurutnya, jangan hanya soal keburukan yang diperlihatkan karena ia menilai banyak negara yang tidak suka perkembangan yang terjadi di Indonesia.
"Jangan hanya keburukan, karena kembali banyak dunia juga yang tidak suka dengan perkembangan kita sebagai bangsa. Makanya banyak sekali propaganda yang negatif di dunia (untuk) Indonesia. Nah ini, kita harus berani bicara kalau tidak nanti kebohongan-kebohongan yang disampaikan akhirnya menjadi kebenaran," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa sebagai bangsa harus terus membangun national branding. Karena bangsa Indonesia ini luar biasa besar, punya nilai-nilai yang luar biasa, seperti kultur, sejarah, ekonomi, keindahan alam.
"Tapi kadang-kadang kita itu sebagai bangsa sangat humble, sangat low profile. Padahal dalam mempromosikan sebuah negara, itu perlu yang namanya propaganda yang baik. National branding itu harus menjadi sebuah hal yang kita dorong ke depan," ujarnya.
Sementara, untuknya konteksnya kebetulan dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI dan pada kesempatan itu memastikan dunia melihat Indonesia.
"Salah satunya dengan apa? Iya saya rasa dengan bangkitnya nasional tim kita yang selalu selama ini di-luaran bicara, ini raksasa yang tidur. Nah ini kita lagi bangunin. Dan alhamdulillah saya rasa peliputan sepak bola Indonesia ini kemarin ada di New York Times, di Euronews," ujarnya.
"Kalau di Asia sekarang sudah banyak yang nulis, tetangga kita Malaysia juga menulis, Thailand menulis. Nah ini sebuah (viar) yang bagus buat bangsa kita. Makannya tadi saya bilang sudah waktunya kita menaruh Indonesia di map dunia (dan) kebetulan ini bola. Dan mudah-mudahan, kalau kita terus berprestasi, tim nasionalnya, ini sejarah sudah terciptakan," ujarnya.
Selain itu, tim nasional Indonesia saat ini mampu mencetak sejarah yakni dari tiga kelompok usia mampu menembus kancah kompetisi internasional. Tiga timnas yang pentas di ajang Piala Asia itu yakni kelompok usia di bawah 17 tahun (U-17), U-20, U-23, dan timnas senior.
"Untuk U-17 kita masuk Piala Asia, U-20 masuk Piala Asia, U-23 masuk Piala Asia, senior masuk, ini belum pernah sejarah dan semuanya bisa qualified ke world cup. Yang U-23 sudah tidak bisa karena kemarin kalah di olimpiade penyisihan," ujarnya.