DUNIA
FOTO: Hingga Hari ke-23, Gempuran Rudal Israel Terus Membumihanguskan Jalur Gaza Palestina
Dari Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm Israel terus meluncurkan serangannya ke Gaza.
Senin, 30 Okt 2023 18:31:00
FOTO: Hingga Hari ke-23, Gempuran Rudal Israel Terus Membumihanguskan Jalur Gaza Palestina (©merdeka.com)
Gempuran alat tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Gaza , Palestina.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
FOTO: Hingga Hari ke-23, Gempuran Rudal Israel Terus Membumihanguskan Jalur Gaza Palestina
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sudah hari ke-23, pertempuran antara pasukan Hamas Palestina dan militer Israel semakin mencekam dan memanas pada Senin (30/10/2023).
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina.
Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Melalui jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza , Palestina.
Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza alami luka-luka.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Jumlah korban tewas yang terdiri dari anak-anak dan perempuan dilaporkan yang terbesar di Gaza.
Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban yang tewas ada sebanyak 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Meski sudah didesak PBB dan sebagian besar negara-negara di dunia untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel tetap masih melancarkan serangannya ke Gaza.
Namun, pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'.
Selanjutnya, militer Israel melayangkan perintah darurat kepada warga Palestina agar segera pindah ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Sementara itu, dari media sosial sempat beredar kabar, jika Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar para murid di Jalur Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel.
Sudah hari ke-23, pertempuran antara Hamas Palestina dan Israel semakin mencekam dan panas pada Senin (30/10/2023). Gempuran dari peralatan tempur militer Israel dari Tel Aviv terus mengalami peningkatan ke bumi Palestina. Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan menambahkan jumlah kiriman rudal yang terus menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina. Jet tempur F-16, F-35, drone Hermes 950, helikopter tempur Apache hingga tank Howitzer self-propelled M109 155 mm terus meluncurkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Dari data per hari Minggu (29/10/2023), jumlah korban yang tewas akibat serangan Israel ke Gaza Palestina sudah mencapai 8.005 orang. Sementara lebih dari 20.200 orang lainnya di Gaza luka-luka. Dilaporkan jumlah korban tewas terbesar di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina juga bertambah menjadi 116 orang dengan 2.000 orang lainnya terluka. Sedangkan dari pihak Israel, jumlah korban tewas 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, Hamas juga dilaporkan masih menahan 200 orang tawanan Israel sejak serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Meski sudah didesak PBB dan dunia Internasional untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel masih tetap melancarkan serangannya ke Gaza. Namun pihak Israel justru menanggapi desakan gencatan senjata dari PBB sebagai bentuk 'penghinaan'. Militer Israel malah melayangkan perintah darurat kepada warga Palestin agar a segera angkat kaki ke selatan Gaza yang akan menjadi target utama gempuran selanjutnya. Sementara itu, beredar kabar di media sosial, Kementerian Pendidikan di Gaza terpaksa akan menutup sekolah-sekolah dan mengakhiri tahun ajaran lantaran sebagian besar murid di Gaza telah tewas akibat serangan membabi buta Israel. Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional dan organisasi untuk memverifikasi laporan itu. © 2023 maverick
Meski begitu, sampai saat ini belum ada media internasional maupun organisasi untuk memverifikasi laporan itu.