FOTO: Segini Total Bom yang Dijatuhkan Israel ke Jalur Gaza, Ternyata Lebih Parah dari Perang Dunia II
Total bom yang dijatuhkan Israel ke Jalur Gaza ternyata hampir 100 ribu ton. Angka ini lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan di dua negara saat PD II.
Sejumlah warga berdiri di antara reruntuhan setelah serangan terbaru Israel menghantam wilayah Jabalia di Jalur Gaza, Palestina, pada 10 November 2024. Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina mengungkapkan, militer Israel telah menjatuhkan lebih dari 85.000 ton bom ke Jalur Gaza sejak awal perang pada Oktober 2023 sampai saat ini. Ini termasuk penggunaan bom fosfor putih yang dilarang berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepada Wafa News Agency, pejabat Palestina mengatakan pengeboman tanpa henti Israel telah menyebabkan "kehancuran lahan pertanian dan mencemari tanah dengan zat kimia beracun, yang akan mengganggu pertanian selama puluhan tahun", seperti dikutip dari The Cradle, Kamis (7/11).
Tak hanya itu, serangan Israel juga menyebabkan kerusakan signifikan sumber-sumber air di Gaza, "menyebabkan air yang tercemar merembes ke dalam cekungan air tanah, (memicu) krisis kesehatan dan lingkungan yang membahayakan ratusan ribu penduduk untuk generasi mendatang."
Pada Juni, Euro-Med Human Rights Monitor melaporkan Israel telah menjatuhkan 70.000 ton bom di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Angka ini melampaui bom yang dijatuhkan di tiga kota di dua negara yaitu Dresden dan Hamburg (Jerman), dan London (Inggris) selama Perang Dunia II.
Puluhan ribu ton bom yang dijatuhkan Israel ke Jalur Gaza juga menyisakan kehancuran yang memilukan. Berdasarkan data yang dihimpun pada awal Oktober 2024 lalu, sedikitnya 227.591 unit atau sekitar 60 persen dari total seluruh bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza telah hancur akibat serangan Israel.
Serangan brutal Israel juga meluluhklantakkan sebanyak 800 dari 1.200 unit masjid yang tersebar di Jalur Gaza. Lebih dari itu, puluhan rumah sakit di Jalur Gaza juga rusak parah dan hanya berfungsi sebagian. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa tutup karena telah hancur.
Kemudian, sebanyak 456 unit fasilitas pendidikan atau sekolah hancur akibat gempuran Israel. Jumlah tersebut setara 87 persen dari total bangunan sekolah di Jalur Gaza.
Penjajah Israel juga mengintensifkan operasi pembersihan etnis mereka di Gaza utara, melakukan pengeboman setiap hari di wilayah tersebut. Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan.
Ribuan lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan. Jumlah korban luka akibat kebrutalan Israel di Gaza dalam setahun terakhir lebih dari 100.000 orang.