Israel Jatuhkan Hampir 100.000 Ton Bom ke Gaza Hanya Dalam Setahun, Lebih Parah dari Perang Dunia II
Total bom yang dijatuhkan ini jauh lebih besar dari bom yang dijatuhkan di tiga kota di dua negara saat Perang Dunia II.
Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina menyatakan, militer Israel telah menjatuhkan lebih dari 85.000 ton bom ke Jalur Gaza sejak awal perang genosida pada Oktober 2023 sampai saat ini. Ini termasuk penggunaan bom fosfor putih yang dilarang berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepada Wafa News Agency, pejabat Palestina mengatakan pengeboman tanpa henti Israel telah menyebabkan "kehancuran lahan pertanian dan mencemari tanah dengan zat kimia beracun, yang akan mengganggu pertanian selama puluhan tahun", seperti dikutip dari The Cradle, Kamis (7/11).
Tak hanya itu, serangan Israel juga menyebabkan kerusakan signifikan sumber-sumber air di Gaza, "menyebabkan air yang tercemar merembes ke dalam cekungan air tanah, (memicu) krisis kesehatan dan lingkungan yang membahayakan ratusan ribu penduduk untuk generasi mendatang."
Pada Juni, Euro-Med Human Rights Monitor melaporkan Israel telah menjatuhkan 70.000 ton bom di Gaza sejak Oktober 2023. Angka Ini melampaui bom yang dijatuhkan di tiga kota di dua negara yaitu Dresden dan Hamburg (Jerman), dan London (Inggris) selama Perang Dunia II.
Pembersihan Etnis
Penjajah Israel juga mengintensifkan operasi pembersihan etnis mereka di Gaza utara, melakukan pengeboman setiap hari di wilayah tersebut. Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan.
Ribuan lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan. Jumlah korban luka akibat kebrutalan Israel di Gaza dalam setahun terakhir lebih dari 100.000 orang.
Tidak hanya melakukan pengeboman, Israel juga sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan memblokade bantuan makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Sementara itu, Konferensi PBB Bidang Perdagangan dan Pembangunan menyatakan dalam laporannya yang dirilis bulan lalu, jika perang berakhir di Gaza, maka butuh waktu 350 tahun untuk mengembalikan perekonomian wilayah tersebut.