Tentara Israel Giring Ratusan Pria Palestina dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup, Dibawa ke Dekat RS Indonesia, Nasibnya Tak Diketahui
Video kebiadaban tentara penjajah Israel ini menyebar luas di internet.
Rekaman video terbaru yang beredar di internet menunjukkan kebiadaban pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza. Video tersebut menampilkan sekelompok warga Palestina di Gaza ditutup matanya dibawa pergi oleh tentara penjajah ke Gaza utara.
Dalam video yang telah dikonfirmasi Sky News tersebut, sekelompok laki-laki dewasa yang mengenakan pakaian hazmat dengan tangan terikat di belakang punggung dibawa ke dekat Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di utara Jabalia.
Rekaman tersebut diyakini direkam sendiri oleh tentara penjajah Israel tetapi tidak jelas kapan tepatnya rekaman tersebut dibuat.
Sky News menemukan lokasi geografis tempat video tersebut direkam dan rupanya lokasi tersebut juga sesuai dengan rekaman tentara penjajah Israel yang diunggah oleh juru bicara militer Israel berbahasa Arab di Telegram.
Juru bicara tersebut mengklaim 150 "teroris" telah ditangkap sementara lebih dari 20.000 warga Palestina telah meninggalkan wilayah Jabalia, seperti dikutip dari laman Sky News pada (24/10).
Sebelumnya, salah seorang pengguna media sosial di X juga menginformasikan adanya kejadian serupa dimana tentara penjajah Israel menempatkan beberapa warga palestina di dekat Rumah Sakit Indonesia setelah menahan mereka dengan tangan terikat dan mata tertutup. Nasib ratusan warga tersebut tak diketahui.
RS Indonesia Hancur
Rumah Sakit Indonesia, tempat kamp pengungsian bagi warga sipil Palestina kini telah hancur akibat serangan tentara penjajah Israel pada Senin (21/10).
Sementara itu, pada Desember lalu muncul rekaman video sekelompok pria Palestina yang ditahan di Gaza utara, beberapa di antaranya ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam.
Video yang dibagikan secara luas di media sosial itu memperlihatkan orang-orang yang diseret dalam barisan. Beberapa tampak tangannya diikat di belakang punggung.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti