Dua Hari Sekali Satu Anak Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat, Total Sudah 141 Korban Sejak 7 Oktober
Sebagian besar korban ditembak di kepala dan torso, dengan peluru tajam.
Sebanyak 141 anak-anak Palestina dibunuh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Dalam laporan Defence for Children International (DCIP) berjudul Targeting childhood: Palestinian children killed by Israeli forces and settlers in the occupied West Bank (Menargetkan Masa Anak-Anak: Anak-anak Palestina dibunuh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki), dijelaskan secara detail bagaimana anak-anak tersebut dibunuh.
Laporan ini berdasarkan pengakuan para saksi mata, laporan medis, dan tayangan CCTV. Pembunuhan yang didokumentasikan laporan ini berlangsung antara 2 Oktober 2023 dan 31 Juli 2024, seperti dilansir Middle East Eye.
-
Apa bentuk penyiksaan yang dialami tahanan Palestina di penjara Israel? Salah satu tahanan, Fadi Bakr, seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya". Sebelum diinterogasi, dia dibawa ke "ruang disko". Di ruang itu musik diputar dengan volume keras hingga telinganya mengeluarkan darah.Tahanan lain bersaksi bahwa selama diinterogasi dia dipaksa duduk di atas tongkat logam yang menembus duburnya. Pernyataannya sangat mirip dengan laporan Unrwa yang mengutip seorang tahanan yang bersaksi bahwa para interogator "membuat saya duduk di atas sesuatu seperti tongkat logam panas dan rasanya seperti api".
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Siapa yang memberikan kesaksian tentang penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev. Terbaru, seorang mantan tahanan Guantanamo, Asadullah Haroon, juga memberi kesaksian mengejutkan saat diperlihatkan foto-foto warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Mengapa Israel menentang pengakuan negara Palestina? Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan pengakuan tersebut merupakan serangan terhadap kedaulatan Israel dan membahayakan keamanannya, meskipun ia tidak menjelaskan detailnya.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
Para peneliti menemukan, rata-rata satu anak dibunuh setiap dua hari oleh tentara Israel.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar korban ditembak di kepala atau bagian torso dengan peluru tajam. Sebanyak 18 anak ditembak di punggung.
Dalam banyak kasus, anak-anak tersebut ditargetkan oleh para sniper, yang dikerahkan secara rutin selama operasi militer di seluruh Tepi Barat.
Para peneliti mengatakan, sebagian anak-anak dibunuh ketika terjadi bentrokan antara pasukan penjajah Israel dan komunitas Palestina, ada juga yang sengaja ditargetkan sniper atau penembak jitu ketika anak-anak tersebut melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
Dalam salah satu kasus, seorang bocah perempuan empat tahun, Ruqaya Jahalin ditembak di bagian torso saat dia sedang berada di dalam mobil bersama ibunya di pos pemeriksaan dekat Beit Iksa di Tepi Barat tengah.
Bocah lainnya, Mahmoud Amjad Ismail Hamadneh (15), ditembak di kepala, torso, dan bagian tubuh lainnya ketika pulang sekolah mengendarai sepedanya di Jenin.
Kejahatan Perang
Dalam semua kasus pembunuhan yang didokumentasikan ini, DCIP menegaskan anak-anak tersebut bukan ancaman dan tidak ada bukti bahwa pasukan Israel mengeluarkan peringatan sebelum menembak.
DCIP mengatakan, berdasarkan Prinsip Dasar PBB tentang Penggunaan Kekuatan, Senjata Api oleh Penegakan Hukum, amunisi aktif hanya boleh digunakan sebagai upaya terakhir.
“Pasukan Israel telah menunjukkan penghinaan mereka terhadap kehidupan anak-anak Palestina dengan sengaja dan sistematis mengabaikan hukum internasional dan bahkan kebijakan mereka sendiri yang mengizinkan penggunaan peluru tajam dalam keadaan yang tidak dibenarkan oleh hukum internasional,” kata laporan tersebut.
Menurut DCIP, selain sengaja menargetkan anak-anak, 60 persen dari kasus tersebut, Israel "secara sistematis" menghalangi tim medis dan ambulans menyelamatkan korban.
DCIP telah mendokumentasikan lebih dari 700 pembunuhan anak-anak Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak 2000. Sebanyak 20 persen dari kasus tersebut, merupakan pembunuhan anak-anak yang dilakukan sejak 7 Oktober.
Kasus pembunuhan anak-anak meningkat karena Israel tidak mengadili tentaranya atas tindakan tersebut. DCIP menegaskan, sengaja menargetkan anak-anak merupakan pelanggaran hukum internasional dan berarti mereka dapat dituntut di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang berupa pembunuhan yang disengaja.
- Pejabat Ini Emosi Larang Pemain PON Sulteng Nangis Usai Dicurangi Wasit: Rugi Keluar Air Mata!
- Raffi Ahmad Bantu Komedian Nunung yang Kesulitan Ekonomi 'Aku Sayang Sama Mamih Nunung'
- Jokowi Bicara Peluang RI Jadi Pusat Industri Halal Dunia: Kita Harus Perkuat Ekonomi Syariah
- Ekonomi Korea Babak Belur Dihajar Produk Impor Murah Asal China
- Cara Mengendalikan Hawa Nafsu dalam Islam, Ketahui Doa dan Jenis Nafsu
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024