Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Menteri luar negeri Saudi kembali menekankan sikap negaranya dalam konflik Israel-Palestina.
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah menekankan “sangat penting bagi Israel untuk menerima keadaan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya negara Palestina.”
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, di Ibu Kota Brussels, Belgia, Pangeran Faisal mengatakan sikap Saudi terhadap konflik Palestina-Israel.
“Ada konsensus nyata satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kita tidak terus melanggengkan siklus kekerasan adalah melalui solusi dua negara,” demikian dilaporkan akun resmi kementerian luar negeri Saudi, seperti dikutip dari Wafa, Selasa (28/5).
Mereka juga menggarisbawahi pentingnya mengatasi semua tindakan sepihak dan pelanggaran ilegal di wilayah Palestina yang dijajah termasuk kontrol Israel atas penyeberangan perbatasan Rafah, serta menangani krisis kemanusiaan yang dahsyat, kata kantor berita Saudi, Saudi Press Agency (SPA).
Pertemuan tersebut juga menyoroti pentingnya pengakuan internasional atas Negara Palestina dan adopsi pendekatan komprehensif untuk
mengimplementasikan solusi dua negara di bawah hukum internasional dan prinsip-prinsip yang telah disepakati
“Ini termasuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Prakarsa Perdamaian Arab, bersama dengan inisiatif-inisiatif relevan lainnya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng yang menjunjung tinggi hak-hak rakyat Palestina serta memastikan keamanan regional,” lapor SPA.
Meski menekankan pentingnya solusi dua negara, namun Saudi dilaporkan menangkapi warganya yang mengkritik Israel soal Gaza di dunia maya.
Bloomberg awal bulan ini melaporkanTindakan penangkapan itu terkait masalah keamanan, menurut pejabat dan aktivis hak asasi manusia.
Menurut Bloomberg, pemerintah Saudi khawatir beberapa pihak dapat “mengeksploitasi” situasi yang dapat memicu protes terhadap pemerintah.
Siapa pun yang membuat pernyataan di dunia maya mengenai perang Israel di Gaza dapat membahayakan "keamanan nasional", kata pemerintah Saudi.
Seorang tokoh media yang mengatakan Israel “tidak boleh dimaafkan” ditahan oleh pihak berwenang, kata sumber dai dalam dan luar kerajan, seperti dilansir laman Almayadeen, Kamis (2/5).
Orang lain yang menyerukan boikot terhadap restoran cepat saji Amerika di Arab Saudi—karena keterlibatan langsung Washington dalam genosida—juga ditangkap.