Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi kemarin menegaskan kembali posisinya dalam isu normalisasi dengan Israel.
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi mengatakan mereka hanya bersedia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika negara Palestina diakui sesuai batas negara 1967 dengan wilayah timur Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota dan agresi di Gaza dihentikan.
Dilansir laman Al Mayadeen, Rabu (7/2), dua hari lalu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel bergantung pada berakhirnya perang di Jalur Gaza dan kejelasan mengenai berdirinya negara Palestina.
Sebelumnya Blinken bertemu dengan Putera Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman di Riyadh.
"Saudi sudah menyampaikan posisi tegasnya kepada pemerintahan AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina yang independen diakui sesuai batas 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan serta seluruh pasukan Israel ditarik mundur dari Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan.
Saudi menegaskan rakyat Palestina harus mendapatkan hak-hak mereka yang sah dan menyerukan anggota tetap di Dewan Keamanan PBB harus mengakui negara Palestina.
Sejumlah pendukung Israel menyebut pernyataan itu sebagai bentuk "kemarahan Saudi" lantaran juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby sebelumnya mengatakan AS sudah mendapat respons positif dari kedua pihak (Saudi dan Israel) soal normalisasi hubungan.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan kepada CNN, Riyadh tidak akan mengakui Israel atau berkontribusi membangun kembali Jalur Gaza kecuali ada rencana yang jelas untuk pendirian negara Palestina.
Kemarin Blinken mengatakan Pengeran bin Salman menyatakan keinginannya menjalin hubungan dengan Israel tapi perang di Gaza harus diakhiri.