Arab Saudi Segera Buka Toko Miras Pertama, Khusus Layani Diplomat
Saudi melarang minuman keras sejak 1952, setelah insiden penembakan diplomat Inggris oleh seorang pangeran Arab.
Saudi melarang minuman keras sejak 1952, setelah insiden penembakan diplomat Inggris oleh seorang pangeran Arab.
Arab Saudi Segera Buka Toko Miras Pertama, Khusus Layani Diplomat
Arab Saudi bakal membuka toko minuman keras (miras) pertama di negara tersebut dalam waktu dekat. Toko ini hanya dikhususkan untuk melayani para diplomat.
Menurut seorang sumber kepada Reuters, toko ini akan dibuka di kawasan diplomatik di ibu kota Riyadh dan akan "dibatasi dengan ketat" untuk non-Muslim.
Toko ini diperkirakan bakal dibuka dalam beberapa pekan ke depan, seperti dilansir Middle East Eye.
Saudi resmi melarang minuman beralkohol sejak 1952. Sejak saat itu, negara kerajaan ini sangat melarang keras peredaran miras, bahkan tidak memberlakukan pembatasan sebagaimana yang berlaku di negara-negara Teluk lainnya seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.
Meskipun konsumsi alkohol secara diam-diam selalu ada di negara ini (pejabat asing sering memperolehnya melalui kantong diplomatik), toko baru ini menandai penjualan legal pertama minuman beralkohol.
Langkah ini dilakukan setelah dikeluarkan peraturan pada akhir pekan lalu untuk membatasi “pertukaran alkohol yang tidak pantas” antar kediaman diplomatik.
Pemerintah Saudi pada Rabu menyampaikan dalam pernyataannya, pihak berwenang memperkenalkan “kerangka peraturan baru…untuk melawan perdagangan gelap barang dan produk beralkohol yang diterima oleh misi diplomatik”.
"Proses baru ini akan fokus pada pengalokasian barang-barang beralkohol dalam jumlah tertentu ketika memasuki Kerajaan untuk mengakhiri proses tidak diatur sebelumnya yang menyebabkan pertukaran barang-barang tersebut tidak terkendali di Kerajaan," bunyi pernyataan tersebut.
Saudi melarang miras pada 1952 setelah terjadi insiden yang melibatkan Pangeran Mishari bin Abdulaziz Al Saud dan seorang diplomat Inggris, Cyril Ousman.
Dalam sebuah pesta yang digelar Ousman di Jeddah, pangeran berusia 19 tahun itu menembak mati Ousman setelah Ousman menolak menyuguhinya lebih banyak miras.
Setelah penembakan itu, Pangeran Mishari dihukum penjara seumur hidup. Raja Abdulaziz bin Saud, pendiri negara Arab Saudi modern, kemudian melarang alkohol di negara tersebut.
Warga yang kedapatan mengonsumsi miras di Saudi bisa dihukum denda, penjara, cambuk di depan umum, dan deportasi bagi warga asing.