Arab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Negara Zionis Itu Langgar Hukum Internasional
AS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Arab Saudi mengutuk keras serangan militer Israel terhadap Iran, dengan menyebutnya sebagai "pelanggaran kedaulatan Iran" dan pelanggaran hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataannya pada Sabtu (26/10), menegaskan kembali peringatan bahwa eskalasi konflik yang terus berlanjut dan meluasnya kekerasan akan mengancam keamanan dan stabilitas Timur Tengah.
Negara kerajaan tersebut mendesak semua pihak yang terlibat konflik untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah aktif untuk mengurangi ketegangan.
Memperingatkan konsekuensi dari konfrontasi militer yang sedang berlangsung, Saudi menyerukan "upaya segera untuk meredakan situasi," seperti dilansir Antara.
Militer Israel menyatakan telah melancarkan serangan udara yang menargetkan fasilitas militer Iran pada Sabtu dini hari. Serangan itu merupakan balasan atas serangan rudal balistik Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Iran mengatakan siap untuk membalas serangan negara Zionis tersebut. Teheran menyatakan, serangan pada 1 Oktober itu merupakan balasan atas pembunuhan mantan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli dan pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut bulan lalu.
Hampir 200 rudal diluncurkan Iran dalam serangan tersebut. Rudal-rudal itu menghantam sejumlah lokasi di Israel, termasuk fasilitas militer.
AS Siap Pasang Badan
Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) menyerukan agar Teheran dan Tel Aviv berhenti saling menyerang. Namun dia juga menegaskan "sepenuhnya siap" membela Israel jika Iran membalas.
"Ini seharusnya menjadi akhir dari baku tembak langsung antara Israel dan Iran. Jika Iran memilih untuk menanggapi, kami sepenuhnya siap untuk membela Israel dan mendukung Israel, dan akan ada konsekuensinya," kata pejabat itu kepada wartawan.
Pejabat itu menggambarkan serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran sebagai "terarah" dan "tepat," yang dimaksudkan untuk "mencegah serangan lebih lanjut."
AS mendesak semua negara yang berpengaruh untuk menekan Iran agar menghentikan serangan terhadap Israel sehingga "kita dapat bergerak melampaui siklus serangan langsung ini," kata pejabat itu.
Pesan tersebut, menurut pejabat itu, dikomunikasikan kepada Iran melalui saluran "langsung" dan "tidak langsung."
"Selama beberapa hari mendatang, kami siap untuk memimpin upaya untuk mengamankan berakhirnya perang di Lebanon melalui perjanjian yang memungkinkan warga sipil di kedua sisi Garis Biru untuk kembali ke rumah mereka dengan aman," kata pejabat itu.
"Kami juga siap memimpin upaya untuk akhirnya mencapai gencatan senjata di Gaza bersamaan dengan pemulangan para sandera, yang harus terjadi tanpa penundaan," tambahnya.