Iran Hujani Israel Dengan Ratusan Rudal Hipersonik, Targetkan Pangkalan Udara Tempat Jet-Jet Tempur Diparkir
Jutaan pemukim Israel melarikan diri ke tempat perlindungan dari bom ketika sirene udara berbunyi di seluruh wilayah negara penjajah tersebut.
Iran menyerang Israel pada Selasa (1/10) malam, menghujani negara penjajah tersebut dengan ratusan rudal hipersonik. Dalam serangannya, Iran menargetkan pangkalan udara Nevatim, di mana Israel memarkir puluhan jet tempur untuk menyerang Jalur Gaza dan Lebanon.
Serangan ini merupakan balasan atas kebrutalan Israel di Gaza dan Lebanon, dan juga pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
"Kami menargetkan tiga pangkalan militer: Nevatim, yang menyimpan jet tempur F-35, Netzarim yang menyimpan jet F-15 yang digunakan dalam pembunuhan Sayyed Hassan Nasrallah, dan pangkalan Tel Nof dekat Tel Aviv dengan rudal balistik Fateh," jelas Garda Revolusi Iran setelah meluncurkan sebanyak 400 rudal, seperti dilansir The Cradle.
Iran juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fateh untuk pertama kalinya dalam serangan tersebut.
Operasi "Janji Sejati 2"
Garda Revolusi dalam pernyataan keduanya menyatakan, operasi yang disebut "Janji Sejati 2" ini juga menargetkan beberapa pangkalan udara dan radar, juga markas yang digunakan dalam mengatur dan merencanakan pembunuhan para pemimpin kelompok perlawanan.
"Walaupun wilayah ini dilindungi oleh sistem pertahanan yang sangat canggih dan padat, 90 persen serangan berhasil mengenai target mereka, menyebabkan rezim Zionis ketakutan dengan kekuatan intelijen dan operasional Republik Islam (Iran)," tambah pernyataan tersebut.
“Sesuai dengan hak-hak yang sah dan dengan tujuan (membangun) perdamaian dan keamanan di Iran dan kawasan, tanggapan tegas telah dilakukan terhadap agresi rezim Zionis,” kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian melalui media sosial.
Rudal Hantam Target
Berbagai video banyak tersebar di media sosial menunjukkan rudal-rudal Iran berhasil menghantam target bahkan sampai ke pusat Tel Aviv. Sirene udara berbunyi di seluruh wilayah Israel (Palestina yang dicaplok) selama lebih dari 30 menit, menyebabkan jutaan pemukim Israel melarikan diri ke tempat perlindungan bom.
Setelah serangan tersebut, militer Israel mengklaim pertahanan udara mereka berhasil "mengalahkan" serangan Iran dan berdalih hanya beberapa dampak “terisolasi” yang tercatat. Laporan media Barat mengutip para pejabat yang mengatakan “tidak ada korban luka” yang dilaporkan setelah serangan itu.
Tepat Sasaran
Seorang pejabat senior Hizbullah mengonfirmasi kepada Al Jazeera, sebagian besar pangkalan militer Israel yang ditargetkan Teheran tepat mengenai sasaran dan Tel Aviv mencatat "kematian signifikan" para tentaranya.
“Tanggapan Iran yang legal, rasional, dan sah terhadap tindakan teroris rezim Zionis, yang menargetkan warga negara dan kepentingan Iran serta melanggar kedaulatan nasional Republik Islam Iran, telah dilaksanakan dengan sepatutnya,” jelas perwakilan Iran untuk PBB melalui media sosial tak lama setelah serangan.
“Jika rezim Zionis berani merespons atau melakukan tindakan jahat lebih lanjut, maka respons yang menghancurkan akan terjadi. Negara-negara di kawasan dan pendukung Zionis disarankan untuk berpisah dengan rezim tersebut,” tegas pernyataan itu.