Media Amerika Akui Rudal Iran Bikin Pertahanan Udara Israel Kocar-Kacir
Pengamat militer mengatakan serangan rudal Iran pekan lalu membuat pertahanan udara ISrael kewalahan.
Citra satelit memperlihatkan serangan rudal Iran pekan lalu berhasil melumpuhkan pangkalan udara Israel, terbukti adanya kerusakan pada pangkalan udara Nevatim dan dua lainnya. Demikian dilaporkan koran asal Amerika Serikat, the Wall Street Journal.
Iran menembakan sedikitnya 180 rudal balistik ke Israel pekan lalu sebagai serangan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut serta serangkaian agresi dan genosida terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Dilansir dari the Cradle, WSJ menambahkan serangan Iran terhadap negeri Zionis di masa depan dapat menimbulkan dampak yang jauh lebih besar jika menargetkan infrastruktur sipil atau wilayah pemukiman padat penduduk.
Meskipun, Israel tidak menyebutkan jumlah korban akibat serangan rudal balistik Iran, namun serangan ini menunjukan kemampuan rudal Iran yang canggih dan menyebabkan kerusakan besar pada tiga pangkalan militer Israel.
Israel kini tengah mempersiapkan melancarkan serangan balasan terhadap Iran yang menargetkan infrastruktur minyak atau nuklirnya dengan bantuan sekutu terdekatnya, Amerika Serikat.
Serangan terbesar dalam sejarah perang
Teheran pada gilirannya mengancam akan menyerang pembangkit listrik dan kilang minyak Israel jika mereka masih terus melanjutkan genosida terhadap negara warga Palestina dan serangan terhadap Lebanon.
WSJ melaporkan serangan Iran pekan lalu termasuk salah satu serangan terbesar dalam sejarah peperangan.
“Para analis mengatakan sebagian besar proyektil ini adalah rudal balistik Iran yang paling modern, Fattah-1 dan Kheibar Shekan," tulis WSJ.
“Semakin cepat rudal, semakin sulit untuk mencegatnya, itu fisika sederhana,” jelas Ulrich Kühn, seorang ahli keamanan dan pengendalian di Hamburg, Jerman.
“Tentu jauh lebih sulit untuk bertahan melawan rudal balistik, bahkan lebih sulit lagi jika ada banyak rudal yang menyerang target tertentu dalam waktu bersamaan karenanya Anda memiliki kemampuan untuk merepotkan pertahanan anti rudal yang persis seperti yang terjadi di Israel,” kata Kuhn.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti