Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit
Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit
Pengakuan militer Israel itu bertentangan dengan sesumbar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ingin menyingkirkan Hamas secepat mungkin.
Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit
Israel berencana memerangi kelompok perlawanan Palestina Hamas dalam jangka waktu hingga lima tahun. Mereka mengatakan Hamas saat ini tidak bisa lagi melakukan serangan seperti 7 Oktober lalu.
"Apakah Anda dan saya lima tahun lagi masih akan membahas Hamas sebagai organisasi teror di Gaza? Jawabannya iya," kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari kepada ABC News, Ahad (7/7).
Hagari menjadi pejabat Israel pertama yang mengakui di depan publik bahwa perang melawan Hamas akan cukup panjang dan sulit, bertentangan dengan sesumbar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang selalu menyebut Hamas akan dihancurkan dalam waktu singkat.
Beberapa waktu lalu Hageri juga mengatakan siapa pun yang berpikir Hamas dapat dilenyapkan adalah "salah".
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 13, Daniel Hagari mengatakan Hamas "adalah sebuah ide, sebuah partai", yang "berakar di dalam hati rakyat Palestina".
"Siapa pun yang berpikir kami dapat melenyapkan Hamas adalah salah," katanya,
seraya menambahkan tujuan perang untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina tersebut ibarat "melempar pasir ke mata rakyat".
Senada dengan Hageri, beberapa waktu lalu Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, juga menuturkan "mustahil" untuk menyingkirkan Hamas.
"Mustahil untuk membuat Hamas lenyap sebagai sebuah ide," kata Hanegbi, seraya menambahkan sebuah ide alternatif diperlukan untuk menghadapi kelompok pejuang Palestina tersebut.
Menurut Hanegbi, fokusnya tidak boleh hanya pada "merusak kemampuan militer mereka (Hamas). Gagasan alternatifnya adalah kepemimpinan lokal yang bersedia hidup berdampingan dengan Israel dan tidak mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mencoba membunuh warga Israel."