AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
AS menegaskan Israel tidak akan bisa memusnahkan seluruh kelompok perlawanan Palestina.
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan
Dalam jumpa pers di Gedung Putih kemarin juru bicara Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby mengatakan Israel tidak akan mampu menghancurkan ideologi Hamas meski agresi militer terus digencarkan di Jalur Gaza.
"Anda bisa saja melemahkan kemampuan organisasi teroris untuk melakukan serangan dengan memburu para pemimpinnya. Tapi apakah itu akan menghancurkan ideloginya? Tidak.
Dan apakah Anda akan menghapus keberadaan kelompok itu? Mugkin tidak," jawab Kirby ketika ditanya soal kemungkinan menghancurkan Hamas, seperti dilansir laman the Cradle, Jumat (5/1).
Kirby menegaskan AS berharap Israel bisa mencegah berbagai ancaman dari kelompok perlawanan Palestina tapi dia mengatakan tidak mungkin bagi Israel memusnahkan seluruh bentuk perlawanan kelompok-kelompok itu.
"Kami tidak yakin serangan militer saja bisa menghapuskan sebuah ideologi. Dan ini bukan soal menghabisi semua anggota Hamas. Jadi dalam konteks itu Anda harus berdamai dengan diri sendiri dan menerima fakta bahwa kemungkinan sejumlah anggota Hamas masih akan ada meski operasi militer sudah usai. Hamas masih punya kekuatan besar di Gaza," kata Kirby.
Dia juga berkomentar soal Yaman dan serangan terhadap sejumlah kapal yang hendak berlayar ke Israel.
Yaman hingga kini terus bersiaga di Laut Merah untuk menyerang setiap kapal yang punya kaitan dengan kepentingan Israel. Serangan-serangan itu adalah bentuk solidaritas mereka terhadap Palestina.
Menjawab pernyataan seorang reporter soal banyak negara yang menolak bergabung dengan koalisi AS dalam Operasi Mengawal Kemakmuran dengan melindungi kapal-kapal di Laut Merah, Kirby menyatakan sejumlah negara sudah mau bergabung dengan operasi itu.
"Pertama-tama 13 negara sudah bergabung dan itu cukup signifikan," kata Kirby. "Sejumlah negara makin menyadari ancaman terhadap jalur kapal komersil di Laut Merah yang dilakukan oleh Ansarallah terus meningkat."