Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah
Anies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.
Anies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.
Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan hari ini melakukan kampanye di Samarinda, Kalimantan Timur.
Anies diagendakan bersilaturahmi dengan tokoh ulama dan mengunjungi Kerajaan Kutai Kartanegara.
Anies mengatakan tidak semua lokasi di Kalimantan Timur disambanginya. Termasuk Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, yang berjarak sekitar dua jam dari Samarinda.
"Jadi ketika datang ke Kendari maka kota-kota di sekitar Kendari kita undang untuk datang ke Kendari. Sekarang di Kaltim kita datang ke Samarinda harapannya bersama sama masyarakat di sekitar Samarinda," kata Anies di Samarinda, Kamis (11/1).
Anies tak berkomentar banyak di singgung kedatangannya untuk mengecek tanah Prabowo di Kaltim. Mantan gubernur DKI Jakarta itu malah menyinggung balik apakah tanah dimaksud ada di Kaltim
"Emang di sini tanahnya? Udah saya koreksi saya salah, ternyata lebih besar," kata Anies.
Anies Sindir Prabowo Soal Kepemilikan Lahan 340.000 Hektare
Anies Baswedan sempat menyindir soal Prabowo Subianto yang memiliki lahan 340.000 hektare saat Debat Capres. Padahal, lebih dari setengah prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas.
Kepemilikan lahan 340.000 hektar itu pernah diungkap Presiden Joko Widodo dalam debat Pilpres 2019. Menurut Anies, ketimpangan antara kekayaan Prabowo dan kesejahteraan prajurit ini bukan persoalan yang seharusnya ditutup-tutupi karena merupakan fakta.
Prabowo mengklaim telah mengembalikan ratusan ribu hektare lahan HGU kepada negara 2 tahun lalu. Lahan tersebut kini digarap untuk food estate.
"Saya 2 tahun lalu sudah serahkan tanah itu kepada negara. 'Bapak presiden kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan pakai lahan HGU saya, gunakan'. Saya siap Dan kita sedang menggarap itu," kata Prabowo di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Selasa (9/1).
Selain itu, Prabowo juga mengklarifikasi ucapan Anies bahwa luas lahan berstatus HGU yang dimilikinya itu bukan 340 ribu hektare tetapi hampir 500 hektare.
"Saya waktu itu saksinya ada, saya sudah sampaikan sebelum jadi Menhan. Saya pengusaha saya menguasai HGU kemarin juga salah2 mulu, bukan 340.000 hektare mendekati 500 hektare. Dia (Anies) mau bikin rakyat benci saya," tegas Prabowo.
JK Jelaskan Kepemilikan Tanah Prabowo di Kaltim
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto. JK mengungkapkan, lahan itu dikuasai Prabowo sejak 2004 saat JK baru menjabat Wakil Presiden.
JK mengatakan, Prabowo datang ke kantor Wapres untuk menyampaikan keinginan mengakuisisi PT Kiani Kertas di Kalimantan. Perusahaan yang bakal diambil alih itu bergerak di bidang industri kertas.
"Waktu awal saya wakil presiden SBY-JK, tahun saya yang pertama. Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat, itu datang pak prabowo menemui saya di kantor itu saya sudah kenal lama baik lah," kata JK saat ditemui di kediamannya daerah Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
"Nah saya bilang, 'Silakan duduk pak jenderal ada apa ini?'. Dia bilang ingin melanjutkan bisnis ingin membeli PT Kiani kertas, di Kalimantan itu, milik daripada Bob Hasan yang macet di bank," sambung JK.
Saat itu, JK meminta kepada Dirut Bank Mandiri Agus Mako Hardoyo agar lahan tersebut dijual ke Prabowo sebagai pengusaha nasional daripada ke pengusaha asal Singapura dengan harga 150 juta US Dollar.
Harga itu disetujui Prabowo. Dengan syarat dari Mandiri agar dibeli secara cash tanpa restrukturisasi. Singkat cerita Prabowo pun berhasil membeli lahan milik dari PT Kiani Kertas dengan lahan industri yang luas.
"Rupanya, karena pabrik kertas punya lahan luas untuk hutan industri. Jadi untuk menanam pohon untuk pabrik kertas. Nah luasnya itu ada di Penajam situ, kurang lebih 200 ribu, jadi haknya untuk HGI untuk pengelolaan, seperti HGU saya tidak tahu (bentuk izinnya) tapi biasanya untuk pengelolaan," ucap JK.
"Itu lah kenapa Pak Prabowo punya lahan. Jadi itu lahan itu bagian dari pabrik kertas yang saya minta ke Bank Mandiri dijual saja ke pengusaha nasional. Sayangnya sampai sekarang pabrik itu tidak berjalan, saya baca tidak berjalan," ujar JK.
JK menambahkan, lahan itu bukan diberikan kepada Prabowo, melainkan hasil dari transaksi dengan Bank Mandiri. Meskipun, dalam perjalannya PT Kiani itu tidak lagi berjalan.
"Jadi inilah kronologi daripada, jadi bukan saya berikan tapi beliau beli pabriknya yang ada izin lahan. Jadi beda kabupaten kalau tidak salah pabriknya di Berau, lahannya ada di Penajam dan jadi bagian daripada IKN,"
tutur JK.