Anis Matta sebut pidato Prabowo 'warning' atas pertarungan AS-China
Pidato Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengutip kajian Indonesia bubar para 2030 menuai polemik. Belakangan, diketahui Prabowo mengutip sebuah novel berjudul 'Ghost Fleet' karya Peter W. Singer dan August Cole.
Pidato Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengutip kajian Indonesia bubar para 2030 menuai polemik. Belakangan, diketahui Prabowo mengutip sebuah novel berjudul 'Ghost Fleet' karya Peter W. Singer dan August Cole.
Buku Ghost Fleet merupakan novel berlatar belakang konflik global yang melibatkan China dan Amerika Serikat (AS). Dalam novel tersebut Indonesia dikabarkan runtuh. Tapi, tak jelas apakah musnah atau menjadi negara gagal.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menarik Pramono Anung ke hadapan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Namun, pidato Prabowo itu disambut positif oleh mantan Presiden PKS Anis Matta. Anis menilai, pidato Prabowo harusnya bisa dijadikan peringatan kepada Indonesia.
"Yang lebih penting, apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang? Jika skenario berjalan linear, dan kita tidak melakukan apa-apa, maka kita akan menjadi pelanduk yang terinjak-injak, di antara dua gajah yang bertarung," ujar Anis dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (25/3).
Anis mengatakan, pada tahun 2030 jika AS tidak melakukan interupsi, akan terjadi crossing line, persimpangan dimana China diprediksi akan menjadi kekuatan nomor 1 dunia mengalahkan AS. Baik dari sisi ekonomi, teknologi dan militer.
"Dua gajah besar itu akan bertarung memperebutkan hegemoninya atas dunia. Bagaimana kita meresponnya, menjadi sangat menentukan masa depan Indonesia," kata salah satu kandidat capres PKS itu.
Anis menambahkan, yang lebih penting adalah Indonesia menyiapkan diri menjadi faktor 'interupsi' itu. Indonesia harus mampu memimpin dan menggalang negara-negara di ASEAN untuk menjadi kawasan yang lebih independen dan mampu mengartikulasikan kepentingannya sendiri.
Menurut Anis, ASEAN jangan terombang-ambing dalam tarik-menarik Amerika-China. Apalagi, jika China benar-benar menjadi kekuatan notor 1 dunia, maka dominasi Negeri Tirai Bambu itu di Asia akan mutlak.
"Bersama ASEAN, Indonesia harus menjadi pemain global, dan menjadi faktor 'interupsi' yang mencegah terjadinya perang antara dua kekuatan adidaya dunia tersebut. Sebab pada dasarnya masyarakat dunia tidak menginginkan terjadinya perang," tutup Anis.
Baca juga:
Kapolri sebut pengarang novel Indonesia Bubar 2030 bukan ahli Asia Tenggara
Ganjar sindir Prabowo: Jangan percaya Indonesia bubar, apalagi mengutip novel
Cak Imin dikabarkan sudah lebih dari empat kali bertemu Prabowo
Habiburokhman tegaskan Gatot tak geser posisi Prabowo sebagai capres Gerindra
Satu kata pernyataan Prabowo dan Jokowi, singkat bikin heboh
SBY tanggapi pidato Prabowo: Saya tidak yakin Indonesia bubar
Dilema Prabowo seperti Megawati, maju atau jadi king maker