Antisipasi Aksi Vandalisme, Gibran Sediakan Ruang Khusus untuk Seni Mural
“Ada beberapa tempat yang diajukan. Yang penting nanti koordinasi dengan yang punya rumah, yang punya tembok, ke kelurahan setempat. Sudah itu saja,” kata Gibran.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memberikan ruang khusus untuk para seniman mural di Kota Bengawan. Hal tersebut sekaligus untuk mengantisipasi munculnya vandalisme beberapa waktu lalu.
“Yang jelas, kita tidak akan membatasi teman-teman yang kreatif itu. Nanti sambil jalan, soalnya tempatnya sudah penuh. Terlalu banyak yang sudah terisi mural-mural. Tapi nanti kami carikan lagi, enggak masalah,” ujar Gibran seusai bertemu dengan komunitas seni mural, di Balai Kota Solo, Selasa (31/8).
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Apa yang digambarkan di mural makam kuno tersebut? Adegan-adegan kehidupan selama Dinasti Tang menghiasi dinding makam, pintu, koridor, dan platform tempat peti mati ditempatkan. Langit-langit kubah ruang tersebut dilukis dengan gambar yang mungkin merupakan naga dan burung phoenix. Penjaga makam Beberapa sosok yang dilukis di dekat pintu mewakili "penjaga pintu" atau penjaga makam; mereka mengenakan jubah kuning dan beberapa memiliki pedang di pinggang mereka, kata Xinhua.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
Gibran membantah jika pertemuannya dengan para seniman mural tersebut sebagai imbas dari munculnya aksi vandalisme yang menyindir pemerintah belum lama ini. Menurutnya, mereka berasal dari kelompok atau orang yang berbeda.
“Ada beberapa tempat yang diajukan. Yang penting nanti koordinasi dengan yang punya rumah, yang punya tembok, ke kelurahan setempat. Sudah itu saja,” katanya.
Gibran mempersilakan mereka membuat mural dimana pun tempatnya, asal tidak melanggar peraturan. Dia juga tidak membatasi konten mural yang akan dibuat.
“Nanti kita carikan tempatnya. Soalnya anak anak Solo ini kreatif semua. Ini murni seni kok, enggak ada batasan konten. Harus mendukung pemerintah atau apa,” katanya lagi.
Baca juga:
Dua Pelaku Vandalisme Baliho Puan di Kota Batu Ditangkap
PDIP Polisikan Aksi Vandalisme dan Pengerusakan Baliho Puan Maharani di Kota Batu
Polisi Buru Pembuat Gambar Mirip Jokowi Tertutup Masker di Bandung
Hapus Mural Orang Miskin Dilarang Sakit, Gibran Mengaku Tak Antikritik
Grafiti Kritik Pemerintah Muncul di Solo, Gibran Siap Berkomunikasi dengan Pembuat