Antisipasi kejahatan asmara subuh, polisi intai 30 geng motor
"Anak-anak muda biasanya lakukan asmara subuh dan rentan terjadi tawuran," kata Prawoto.
Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan terhadap para pemuda yang melakukan asmara subuh selama Ramadan, 30 geng motor menjadi obyek pengawasan polisi. Apalagi, geng motor itu kerap terlibat tawuran antar kelompok.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyo Prawoto mengungkapkan, pihaknya sudah memetakan total geng motor yang diduga kerap terlibat kejahatan. Mayoritas anggota geng motor itu adalah remaja tanggung dan putus sekolah.
"Anak-anak muda biasanya lakukan asmara subuh dan rentan terjadi tawuran. Ada 30 geng motor yang akan kita intai terus pergerakannya," ungkap Prawoto, Rabu (17/6).
Dia menjelaskan, nama ke 30 geng motor itu diantaranya Genk Motor Popeye, Simanis, Genk Bola, Bombastis, Gratis, Kalidoni, Algojo, Bogem, SMJD, Rusun Squad, Berani, Spiral, Holiga, Plaju, Brutality, Bongok, Hummer, Genkbol, SKS, Property, Palsu, Pastab, Anak Kamu, Belelut, Simanis II, Bocah Gandus, Tanjung Brau, Primer dan Ultraman.
Mereka biasanya beraksi di Kecamatan Sukarami, Ilir Timur II, Ilir Timur I, Kalidoni, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Plaju, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kertapati, Gandus, dan Kemuning.
"Mereka sering melakukan aksi premanisme bahkan perang sesama geng motor dan lakukan balap liar," kata dia.
Dalam waktu dekat, sambung dia, para anggota geng motor akan diberikan pembinaan. Setidaknya, mereka akan sadar dan paham akibat yang ditimbulkan dari kejahatan.
"Paling tidak mereka bisa berpikir dua kali mau berbuat ulah," pungkasnya.