Asma menahun, Riyanto nekat gantung diri & tinggalkan surat wasiat
Di meja ditemukan surat wasiat yang diduga kuat ditulis oleh korban sebelum gantung diri.
Tak tahan dengan penderitaan akibat sakit asma yang diderita selama bertahun-tahun, Riyanto (48) pria paruh baya warga Gang Brumbungan Dukuh Nomor 5 RT 5 RW 4, Kelurahan Gabahan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (26/2) nekat mengakhiri hidupnya. Riyanto tewas dengan cara gantung diri.
Jasad Riyanto pertama kali ditemukan oleh istrinya saat pulang ke rumah usai berjualan. Korban ditemukan dalam posisi tergantung dengan seutas tali tambang plastik di sebuah kayu di atas tempat tidurnya.
"Istrinya teriak-teriak sambil menangis. Setelah saya cek Pak Yanto (korban) sudah dalam keadaan tergantung," ungkap Agus Rohyani (47) salah seorang saksi mata yang merupakan tetangga korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kemudian, mendapati hal tersebut, Agus pun langsung memberitahu warga sekitar. Sontak warga yang penasaran pun berhamburan keluar untuk mengetahui keadaan korban.
"Bersama warga saya langsung lapor ke Polsek Semarang Tengah," tuturnya.
Petugas Polsek Semarang Utara dan tim Inafis Polrestabes Semarang yang datang di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi terhadap jasad korban yang masih bergelantung di atas tempat tidurnya.
Berdasarkan olah TKP sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, kuat dugaan pria yang berprofesi sebagai penjual mie kopyok itu tewas karena bunuh diri.
"Di meja ditemukan surat wasiat yang diduga kuat ditulis oleh korban sebelum gantung diri," kata salah seorang petugas Inafis Polrestabes Semarang usai mengevakuasi jasad korban.
Selanjutnya, jasad korban dibawa ke kamar jenazah RSUP dr Kariadi Kota Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang untuk menjalani proses visum et repertum sebagai prasyarat penyidikan polisi. Rencananya, oleh pihak keluarga, jenazah korban akan langsung dimakamkan di kampung halamannya di Surakarta, Jawa Tengah.