Asyik main HP,3 bocah panti asuhan Pekalongan tewas tertabrak KA
Korban asyik mendengarkan musik box dari HP dan tidak menyadari kereta kencang melintas dari arah Barat ke Timur.
Diduga sedang asyik bermain telepon seluler diatas jembatan rel kereta, tiga bocah panti asuhan Putra At-Taqwa, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tewas tersambar KA Barang di Desa Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Ketiga bocah itu diketahui bernama Nasrul Solikhin (16) warga Rembun Siwalan anak dari Slamet dan Mujahir, Santoso (16) warga Karangjati Wiradesa anak dari Rochim dan Aminah, serta M Sobirin (14) warga Ampelgading anak dari Rohmad dan Darniyah.
"Ketiganya rata-rata mengalami luka cukup parah, korban mengalami luka serius dengan kondisi patah tulang, lubang hidung dan telinga mengeluarkan darah akibat terseret dan terpental usai tertabrak kereta," ungkap Kasatreskrim Polres Pekalongan AKP Sukirwanta kepada wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Senin (1/9).
Sukirwanta mengungkapkan, dari berbagai keterangan saksi dan warga sekitar ketiga anak tersebut pada pukul 09.00 WIB sedang asyik duduk-duduk di atas jembatan rel kereta disekitar panti asuhan.
"Mereka bertiga asyik mendengarkan musik box yang ada di HP. Mereka tidak menyadari jika dari arah Barat ke Timur datang kereta barang dengan kecepatan tinggi. Akibatnya ketiganya tewas tertabrak KA Barang dari arah Jakarta menuju ke Semarang," katanya.
Jenazah para korban ditemukan di tiga lokasi berbeda di sekitar perlintasan kereta karena terseret dan terpental oleh KA yang melaju dengan cepat. Usai dievakuasi, ketiga jenazah langsung dilarikan ke RSUD Kraton Pekalongan untuk menjalani otopsi guna penyidikan dan penyelidikan polisi.
Ketiga korban tersebut kemudian disemayamkan di kamar jenazah. Rencananya siang ini ketiga bocah itu akan dibawa ke masing-masing rumah duka untuk dimakamkan.