Baca surat terbuka, aktivis '98 dilabrak pendukung Prabowo
"Aan dulu kan Caleg dari Gerindra. Kau beri dukungan pada Prabowo, kini kau ke Jokowi," teriak pria pendukung Prabowo.
Sejumlah mantan aktivis '98 yang diduga korban penculikan hari ini membacakan surat terbuka kepada publik. Mereka yakni Faisol Riza, Mugiyanto, Nezar Patria, Waluyo Jati dan Aan Rusdianto.
Surat terbuka itu mengungkapkan fakta dan harapan untuk Capres-Cawapres Jokowi - JK jika terpilih menjadi Presiden 2014.
Acara dibuka dengan pengungkapan masing-masing korban mengenai kronologi penculikan mereka pada Tahun 1997-1998. Saat penjelasan oleh Aan Rusdianto, tiba-tiba seorang pria yang tidak diketahui namanya memotong bicaranya.
Pria itu mencecar mengapa Aan yang dulunya merupakan Caleg Partai Gerindra, kini berbalik melawan Prabowo.
"Aan dulu kan Caleg dari Gerindra. Kau beri dukungan pada Prabowo, kini kau ke Jokowi," teriak pria itu, di Ruang Dahlia, Grand Cemara, Jakarta, Jumat (4/7).
Mendengar teriakan itu, Aan pun tampak kikuk. Aan mengakui dirinya memang sempat menjadi Caleg dari partai yang diusung Prabowo itu.
"Saya kira pada setahun lalu saya memang realistis dukung Prabowo karena belum ada pilihan lain. Saya kira, saya punya hak untuk lihat apakah saya bisa buat sesuatu di Gerindra. Bagaimana saya dapat perkembangan ini, mengapa saya pilih itu. Karena setahun lalu belum ada pilihan yang realistis saya menuliskan ini untuk melihat kemungkinan Jokowi bisa realisasikan untuk tuntutan kita untuk kawan-kawan yang belum ketemu," jelas Aan.
Jawaban Aan sempat diminta oleh moderator untuk ditunda. Moderator acara ini meminta untuk terlebih dulu membacakan surat terbuka, seperti rundown acara semula.
Namun, pria yang 'melabrak' Aan tadi tidak mau. Dia ingin mendengar penjelasan Aan. Moderator tetap mendinginkan situasi, dan disepakati surat terbuka dilanjutkan. Namun usai surat terbuka dibaca, pertanyaan serangan bertubi-tubi digencarkan.
Penonton yang lain, apakah surat terbuka ini merupakan pernyataan dukungan terhadap Jokowi - JK? Apa alasannya, dan bagaimana jika Jokowi - JK tidak dapat menyelesaikan kasus penculikan aktivis ini?
Sebelum menjawab pertanyaan itu semua, Aan kembali melanjutkan jawaban yang semula tadi. Aan pun mengaku telah meminta maaf kepada keluarga korban atas pilihannya dulu di Gerindra. Aan merasa telah menyakiti keluarga korban penculikan tersebut.
"Saya juga sampaikan, saya minta maaf kepada keluarga korban mungkin soal pilihan saya menyakiti perasaan sanubari kita. Saya sudah sampaikan itu, mengapa saya itu, saya sudah minta maaf," ungkapnya.
Dalam surat terbuka itu, ditulis harapan para korban aktivis '98 ini kepada Jokowi - JK untuk menyelesaikan kasusnya. Mereka optimis Jokowi - JK jika terpilih nanti dapat menyelesaikan kasus ini yang sedari dulu tertunda.
Jokowi - JK bukanlah bagian dari pelaku kejahatan politik di masa lalu. Yang tidak seperti capres nomor urut 1, Prabowo yang diduga dalang dari penculikan aktivis ini.
Baca juga:
Aktivis 98 nilai JK mampu selesaikan kasus pelanggaran HAM
Datangi Bareskrim, aktivis konsultasi pernyataan Andi Arief
Keluarga korban penculikan '98 cari dukungan ke Eropa dan PBB
Istri Wiji Thukul yakin suaminya masih hidup
Ralat ucapan, eks Danpuspom sebut Prabowo tak perintah menculik
-
Siapa yang Prabowo ajak berjoget? "Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," ajak Prabowo.
-
Apa yang ditegaskan oleh Prabowo terkait dengan kegiatan jogetnya? Prabowo menegaskan, gagasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah hebat dan bisa dipertanggungjawabkan. "Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan. Saya tegaskan gagasan kita paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten," kata Prabowo saat memberikan pidato di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, (9/12).
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang memberi Prabowo pangkat Jenderal Kehormatan? Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons soal munculnya pro dan kontra dalam kenaikan pangkat Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan TNI.