Badrodin sebut Tito enggan dimasukkan jadi calon Kapolri di Wanjakti
Wanjakti melihat ada baiknya Tito lebih fokus memimpin sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri. Surat pengajuan calon Kapolri tersebut telah diserahkan ke DPR, Rabu (16/5) hari ini.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa nama calon Kapolri yang telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo yaitu Tito Karnavian tidak ada di dalam daftar nama calon Kapolri di Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
"Kita memang waktu itu kita masih mendengar masing-masing, ada beberapa hal yang perlu didiskusikan di internal Polri. Saat waktu itu Pak Tito kalau bisa jangan," kata Badrodin usai mengikuti rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/6).
Badrodin menjelaskan alasan tidak dimasukkan nama Tito Karnavian menjadi calon Kapolri dikarenakan Wanjakti melihat ada baiknya Tito lebih fokus memimpin sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Dia kan sendiri sedang konsentrasi mengatasi terorisme dan ancaman ke depan cukup serius sehingga harus dilakukan pembenahan dan strategi-strategi kebijakan menanggulangi terorisme," ujarnya.
Badrodin mengaku bahwa Tito Karnavian sendiri yang tidak ingin namanya dimasukkan menjadi salah satu dalam nama calon Kapolri di Wanjakti.
"Iya. Makanya tidak dimasukkan," katanya.
Meski demikian, Mantan Wakapolri ini menjelaskan hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Sebab, keputusan memilih calon Kapolri menjadi hak prerogatif Presiden.
"Pak Tito kan bagus. Sudah teruji dengan baik," ujarnya.