Bambang Widjojanto bangga dapat dukungan dari kaum intelektual
Bambang yakin kalangan akademisi memiliki kekuatan yang teramat besar di masyarakat.
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Bambang Widjojanto bangga mendapat dukungan atas kasus yang menimpanya menjadi tersangka di kepolisian. Apalagi, kata Bambang, dukungan itu datang dari kaum intelektual seperti mahasiswa dan akademisi di sejumlah kampus ternama.
"Saya bangga dengan gerakan yang diinisiasi oleh kalangan intelektual pada hari ini. Gerakan yang berasal dari UI, ITB, IPB, Unpad, Trisakti, Jayabaya, UKI, dan seluruh universitas lainnya," ungkapnya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2).
Menurut Bambang, kalangan akademisi memiliki kekuatan yang teramat besar di masyarakat. Dengan dukungan ini bisa menyelesaikan sebuah persoalan yang tengah terjadi pada bangsa.
"Ketika kaum intelektual merasa ada sesuatu yang aneh, yang harus dipersoalkan, mereka tidak hanya menggunakan ilmu pengetahuannya, tetapi juga mengedepankan hati nurani dan akal sehat untuk memberikan kekuatan guna mewujudkan sebuah turning point," terangnya.
Mantan pengacara LPS ini memberikan contoh pada kasus tumbangnya Soeharto pada tahun 1998. Karena ini tidak mungkin terjadi bila mahasiswa pada saat itu tidak bersatu padu untuk menjatuhkan rezim pemerintahan yang pada saat itu dianggap represif.
"Rezim otoriter di tahun 1998 tidak mungkin dibungkam dan dijatuhkan bila seluruh mahasiswa pada saat itu tidak bergerak. Mahasiswa adalah bagian penting dalam gerakan mewujudkan Indonesia yang dahsyat," tutupnya.
Baca juga:
'Nasi sudah jadi bubur, Jokowi bikin politik dan hukum campur aduk'
BW harap Plt pimpinan KPK tak bernasib seperti dirinya
Bahas KPK-Polri, alumnus beberapa kampus temui Komjen Badrodin Haiti
Orasi berapi-api Bambang Widjojanto pimpin aksi save KPK & Polri
Pendemo: Jokowi jangan plintat plintut berantas korupsi
Bambang Widjojanto bersihkan Pos Polisi di Bundaran HI
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).