Bambang Widjojanto pasrah bila ditahan hari ini
Bambang mempertanyakan soal pengenaan pasal baru disangkakan kepadanya.
Wakil Ketua non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, hari ini menjalani pemeriksaan lanjutan di Badan Reserse Kriminal Polri. Dia diperiksa sebagai tersangka dugaan mengarahkan saksi memberikan kesaksian palsu dalam sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi (MK) lima tahun silam.
Bambang meyakini polisi tidak bakal kembali mengulangi aksi intimidasi seperti pada pemeriksaan keduanya 3 Februari lalu. Dia pun mengaku pasrah bila memang akhirnya bakal dibui di ujung pemeriksaan.
"Soal insiden itu kami mengharapkan enggak ada lah. Kan kita harus belajar dari yang sebelumnya. Apapun yang akan dilakukan saya siap," kata Bambang di depan awak media d Gedung KPK, Jakarta, Selasa (24/2).
Namun, Bambang mempertanyakan soal pengenaan pasal baru disangkakan kepadanya. Dia enggan berburuk sangka menyatakan pasal itu sengaja diselundupkan oleh polisi. Tetapi, dia hanya meminta haknya sebagai tersangka supaya polisi tidak sewenang-wenang dalam menyidik perkara hukum.
"Ini memang menarik, masa setiap dipanggil pasal berubah. Karena sebagai tersangka mempunyai hak untuk mendapat penjelasan yang utuh untuk kepentingan pembelaan," ujar Bambang.
Sementara itu, kuasa hukum Bambang, Lelyana Santosa, menyatakan hari ini akan menyampaikan tiga permohonan kepada Polri terkait kasus kliennya. Menurut dia, tiga hal itu penting supaya kliennya mendapatkan hak sebagai tersangka sesuai undang-undang.
"Hari ini kita akan ke Mabes (Polri), akan mengirimkan tiga surat. Yang pertama kekeliruan dari surat panggilan, kedua adalah permohonan gelar perkara, yang ketiga adalah permintaan salinan BAP yang menjadi hak klien kami sebagai tersangka," ujar Lelyana.
Baca juga:
Ombudsman minta dua polisi dihukum terkait penangkapan BW
Ombudsman anggap Polri pilih kasih tangani kasus Bambang Widjojanto
BAP tak juga diberi, BW sebut penyidik Bareskrim langgar KUHAP
Penuhi panggilan Bareskrim, BW bawa 2 surat untuk petinggi Polri
BW sebut kasusnya menarik, tiap dipanggil Bareskrim pasalnya berubah
Ombudsman anggap ilegal bawahan Komjen Budi tangkap BW
Ombudsman yakin polisi langgar aturan saat tangkap BW
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Bagaimana kondisi Wali Kota Semarang saat kantornya digeledah KPK? Dalam penggeledahan itu, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tidak terlihat. Ia pun dinyatakan menghilang atau tak ada kabar selama berhari-hari.