Bandara Juanda sebut AirAsia kantongi izin slot koordinator
Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Bandara Juanda, Praminto Hadi Soekarno, menegaskan penerbangan itu bukan tambahan.
AirAsia dinilai sudah menjalankan semua prosedur yang dibutuhkan dalam penerbangannya ke Singapura, pada 28 Desember lalu. Terutama dalam persoalan mengajukan slot penerbangan yang belakangan ramai diperbincangkan.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Bandara Juanda, Praminto Hadi Soekarno menyebutkan bahwa AirAsia sudah menjalani prosedur sesuai ketentuan yang harus dijalani.
"Secara izin, maskapai telah mengajukan izin ke Dirjen Perhubungan Udara ke Direktur Angkutan Udara tentang penerbangan AirAsia ke Singapura," kata Praminto di Polda Jawa Timur, Senin (5/1/2014).
Praminto membeberkan, izin terkait waktu penerbangan AirAsia QZ8501 sudah mendapatkan izin dari Indonesia Slot Coordinator (ISC). Izin penerbangan memang harus diperbaharui setiap 6 bulan sekali atau tergantung musim.
Saat peralihan waktu musim panas ke musim dingin, AirAsia juga sudah mengajukan perubahan. Jadwal perubahan yang diajukan memasukkan penerbangan hari Minggu.
"Ada sedikit perubahan pengajuan winter. Kita sedang cek kembali. Memang dalam slot time yang ada masuk di hari Minggu. Masih dalam pengecekan. Satu season ada winter season dan summer season," tegasnya.
Praminto menjelaskan, pengajuan izin penerbangan tergantung masing-masing maskapai. Secara umum maskapai mempunyai studi market, jumlah pesawat, planning dalam male winter season, tujuan dan pesawat yang digunakan. Termasuk hari yang menjadi load faktor.
"Kalau Dirjen sudah keluarkan izin rute, kemudian ISC sudah memberikan waktu terbang, jam berapa take off dan landing, koordinasi dengan AirNav Juanda, penyelenggara bandara udara dalam rangka AP Juanda. Mereka yang siapkan fasilitasnya mulai dari parking," jelas Praminto.
Praminto juga menegaskan kalau penerbangan AirAsia pada Minggu (28/1) merupakan penerbangan reguler dan bukan penerbangan tambahan. "Itu termasuk reguler, cuma ada pergeseran waktu," katanya.
Praminto pun menganggukkan kepala saat ditanya legalitas penerbangan AirAsia QZ8501. Namun dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena sedang berlangsung masa investigasi. "Evaluasi di sini sama di Jakarta," ucap Praminto.
Sanksi diberikan terkait pelanggaran waktu operasional AirAsia rute Surabaya - Singapura pulang pergi. Sanksi terhitung sejak 2 Januari 2015 hingga dikeluarkannya rekomendasi Kemenhub.
Baca juga:
AirAsia QZ8501 disebut terbang ilegal, AP I tak mau disalahkan
Keseleo lidah,pejabat Bandara Juanda ralat kalimat AirAsia legal
OJK pastikan dana asuransi korban AirAsia terbayarkan
Keluarga sebut evakuasi korban AirAsia lamban, Kabasarnas geram
AP I mutasi dua manajer operasional usai tragedi AirAsia
Tiga korban AirAsia QZ8501 ditemukan lagi, total 37 jenazah
AS tuding evakuasi jenazah AirAsia tak steril, ini kata Basarnas
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.