Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi, Dispar Riau Umumkan 15 Desa Wisata Terbaik 2022
Setelah 2 tahun lebih mengalami pandemi Covid-19, gairah wisata kembali muncul di Riau. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau membuat penilaian desa wisata terbaik.
Setelah 2 tahun lebih mengalami pandemi Covid-19, gairah wisata kembali muncul di Riau. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau membuat penilaian desa wisata terbaik.
Dispar Riau mengumumkan 15 desa wisata terbaik di daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu. Penilaian atau kurasi desa wisata dilakukan oleh dewan juri berkompeten.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana pemandangan di Desa Wisata Ciasihan? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, Selasa (3/10), hal pertama yang bisa ditemui dan dirasakan saat menginjakan kaki di desa wisata Ciasihan adalah pemandangannya yang cantik dan berhawa sejuk.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa keunikan yang dimiliki Desa Wisata Wukirsari? Tak hanya budayanya, desa wisata ini menyimpan keindahan alam yang tiada duanya.
Proses penilaian desa wisata dilaksanakan sejak bulan Agustus hingga bulan Desember. Dari 133 desa wisata yang ada di Riau, sebanyak 102 desa wisata ikut mendaftar pada penilaian.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, tujuan penilaian desa wisata tahun 2022 sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Riau sekaligus memberikan pembinaan kepada pengelola desa wisata. Selain itu juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ada 15 desa wisata yang lolos kurasi. Dilaksanakannya kegiatan Apresiasi Desa Wisata Riau Tahun 2022 bertujuan untuk memberikan apresiasi dan pembinaan kepada pengelola Desa Wisata di Provinsi Riau," kata Roni kepada merdeka.com Sabtu (23/12).
Menurut Roni, kegiatan ini juga untuk meningkatkan, mengidentifikasi potensi desa wisata yang bangkit, dan unggul sebagai komoditas atraksi dari produk unggulan pariwisata di Riau.
"Penilaian dilakukan secara dua tahap seleksi, hingga terjaring 15 besar desa wisata. Kami berharap 15 desa wisata ini dapat bersaing di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia Nasional tahun 2023," ujar Roni.
Dispar Riau memberikan hadiah untuk juara 1 sebanyak Rp20 juta, juara 2 Rp15 juta, juara 3 Rp10 juta. Kemudian, untuk kategori desa wisata unggulan 1 Rp5 juta dan unggulan Rp4 juta.
Adapun lima dewan juri yang mengkurasi adalah, Ketua Dewan Juri, Dr Ir Eni Sumiarsih, MSc dari Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Master Asesor, Osvian Putra, Praktisi di bidang kuliner, Alfa Frisa, Praktisi di bidang digital, Faqih Oktamaulana, dan juri kehormatan Kadispar Riau, Roni Rakhmat.
Penentuan pemenang Apresiasi Desa Wisata Riau berdasarkan 7 kategori. Di antaranya, kategori homestay, daya tarik pengunjung, digital kreatif, souvenir, toilet umum.
Kemudian, kategori kelembagaan desa dan kategori Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan (CHSE). Pemberian penghargaan diserahkan langsung Kadispar Riau di Desa Wisata Bangko Mukti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Terpisah, Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan tahniah kepada 15 desa wisata yang telah berhasil lolos penilaian. Ia berharap kegiatan tersebut bisa memberikan motivasi kepada pengelola desa wisata lainnya.
"Kepada desa wisata yang telah lolos kurasi saya sampaikan selamat, semoga bisa memotivasi desa di Riau lainnya," ujarnya.
Syamsuar menyebutkan, di Riau banyak memiliki desa wisata. Bahkan, pihaknya telah memiliki program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa sejak tahun 2019.
"Adanya program BKK diharapkan dapat membantu pemerintah desa untuk mengembangkan perekonomian desa, menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dan sektor pariwisata," katanya.
Perkembangan BumDes di Provinsi Riau sangat terasa setelah adanya program BKK Desa yang diluncurkan sejak awal kepemimpinannya. Total anggaran yang telah disalurkan sebesar Rp 851 miliar lebih untuk 1.591 desa di Riau.
Untuk diketahui Program Bantuan BKK Pemprov Riau, pada tahun 2019 disalurkan kepada 1.591 desa sebesar Rp200 juta per desa.
Tahun 2020, mengalami penurunan disebabkan dampak pandemi COVID-19. Sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp85 juta per desa. Sementara, di tahun 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100-Rp150 juta per desa.
Jumlah tersebut disalurkan berdasarkan klasifikasi terhadap BUMDes dengan empat kategori, yakni dasar, tumbuh, berkembang, dan maju.
Untuk tahun 2023 Pemprov Riau kembali mengalokasikan BKK desa sebesar Rp278 miliar lebih. Anggaran bantuan tersebut naik dari tahun 2022 ini sebesar Rp238 miliar lebih dengan rata-rata Rp150 juta per desa.
Berikutnya 15 Desa Wisata Terbaik di Provinsi Riau:
1. Juara 1, Bukit Batu Bengkalis.
2. Juara 2, Bangko Mukti Rokan Hilir.
3 Juara 3, Bokor Kepulauan Meranti.
4. Desa wisata unggulan 1 Kategori Digital Kreatif, Rantau Langsat Inhu.
5. Desa wisata kategori digital kreatif, Aliantan Rohul.
6. Desa wisata unggulan 1 kategori souvenir kreatif Langgam Pelalawan.
7. Desa wisata unggulan 2 Kategori Sovenir Kreatif, Mundam Dumai.
8. Desa wisata unggulan 1 kategori kelembagaan, Mempura Siak.
9. Desa wisata unggulan 2 kategori kelembagaan Buluh Cina Kampar.
10. Desa wisata unggulan 1 kategori daya tarik, Bono Pelalawan.
11. Desa wisata unggulan 2 kategori daya tarik, Teluk Dalam Inhil.
12. Desa wisata unggulan 1 kategori toilet, dan unggulan 2 kategori CHSE, Kampung Bandar Pekanbaru.
13. Desa wisata unggulan 2 kategori toilet, Sungai Kelelawar Kuansing.
14. Desa wisata unggulan 1 kategori homestay Tanjung Belit Kampar.
15. Desa wisata unggulan 2 kategori homestay dan unggulan 1 kategori CHSE, Tanjung Punak Bengkalis.
(mdk/bal)