Bantah bubarkan acara AJI Jogja, Kapolda DIY bilang 'cuma diamankan'
Kapolda DIY juga enggan menanggapi maraknya tindakan intoleransi dilakukan ormas.
Kapolda DIY Brigjen Prasta Wahyu Hidayat menolak disebut perintahkan anak buahnya membubarkan acara peringatan hari kebebasan pers internasional di markas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta. Sebab, dia hanya meminta untuk diamankan.
"Acara itu bukan dihentikan, sudah ada perintah untuk mengamankan, itu harus diamankan. Dua-duanya warga, dua-duanya diamankan," kata Prasta kepada merdeka.com di Polda DIY, Rabu (4/5).
Padahal Kabag Ops Polresta Yogyakarta Kompol Sigit Hayadi, menyatakan perintah pembubaran merupakan perintah atasannya. Namun, Prasta berkukuh bahwa tidak ada perintah seperti diutarakan anak buahnya. "Ora ono (tidak ada)," tegasnya.
Video pembubaran acara AJI Yogyakarta dilakukan Kompol Sigit sudah beredar luas. Dalam rekaman itu, terlihat jelas bahwa polisi menyatakan perintah pembubaran acara atas perintah Kapolda DIY.
Saat hendak ditunjukan video tersebut, Kapolda berkelit dan meminta wartawan mendengarkan sendiri. "Rungoke dewe (dengarkan sendiri). Sudah, kita mengamankan," ungkapnya.
Prasta juga enggan menanggapi maraknya tindakan intoleransi dilakukan ormas. Dia justru menyarankan untuk bertanya kepada Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti.
"Sama Bu Anny saja. Sudah dijelaskan Pak Waka kan? Kita ngobrol yang lain saja. Yang pasti masyarakat Yogya aman," pungkasnya.
Seperti diketahui, polisi membubarkan peringatan hari kebebasan pers internasional dan Pemutaran Film 'Film Buru Tanah Air Beta' di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Selasa (3/5) kemarin. Alasan pembubaran karena tidak memberitahukan acara tersebut kepada pihak kepolisian. Polisi juga mengatakan ada massa ormas FKPPI yang akan membubarkan acara tersebut.
Sementara itu, Ketua AJI Yogyakarta, Anang Zakaria mengecam sikap polisi tersebut. Menurutnya acara tersebut sudah meminta izin masyarakat bahkan mengundang Kapolda DIY dan Kapolresta Yogyakarta.
"Ini adalah kebebasan untuk berkumpul. Polisi justru membubarkan bukannya melindungi kami," tegas Anang.
Setelah massa FKPPI mendatangi sekretariat AJI Yogyakarta, polisi pun segera mendesak acara dihentikan dan undangan dibubarkan. Akhirnya setelah terjadi negosiasi, para undangan acara peringatan hari pers internasional pun menghentikan acara.